Kadin Dukung Optimalisasi Ekonomi Lewat Diplomasi Perdagangan

Rabu, 01 Juni 2016 - 12:20 WIB
Kadin Dukung Optimalisasi Ekonomi Lewat Diplomasi Perdagangan
Kadin Dukung Optimalisasi Ekonomi Lewat Diplomasi Perdagangan
A A A
JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengemukakan bahwa saat ini tengah melakukan pemetaan atas kerja sama bisnis internasional, meliputi sektor perdagangan hingga investasi.

Hal ini dilakukan untuk mendukung upaya pemerintah dalam optimalisasi perekonomian melalui negosiasi dan diplomasi perdagangan, seperti Indonesia-Australia CEPA, Indonesia-European Union CEPA, Regional Comprehensive Economic Partnership (RECP) dan Trans Pacific Partnership (TPP).

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Hubungan Internasional Shinta W Kamdani menilai, perlunya peningkatkan koordinasi pemerintah dan dunia usaha dalam diplomasi perdagangan, selain setiap langkah atau kebijakan yang diambil pemerintah perlu memperhatikan aspek domestik maupun internasional.

"Pemerintah dan dunia usaha harus bersinergi untuk mencapai kerja sama bisnis internasional yang optimal dan memposisikan Indonesia sebaik-baiknya dalam diplomasi perdagangan global," katanya di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Rabu (1/6/2016).

Dia mengatakan, Kadin juga akan melakukan konsultasi bersama untuk menyampaikan competitive map dari produk-produk ekspor kepada negara-negara yang berkaitan dengan trade agreement yang sudah disepakati.

"Di tengah makin bebasnya perdagangan dunia, meningkatkan daya saing semakin penting. Kita harus siap melakukan penyesuaian-penyesuaian secara cepat dan tepat dan melalui Kadinda, kami mengajak pengusaha di daerah untuk melihat negosiasi perdagangan ini sebagai peluang dan mengidentifikasi keunggulan komparatif," tuturnya.

Menurutnya, yang diperlukan saat ini adalah formulasi perlindungan kerja sama ekonomi regional dan bilateral dalam perjanjian-perjanjian itu. Kebijakan trade remedies terhadap perlakuan produk ekspor Indonesia ke luar negeri maupun produk impor (dumping dan sebagainya) perlu disikapi bersama pemerintah untuk pertahankan pangsa pasar baik di luar negeri maupun di dalam negeri.

Sementara untuk peningkatan investasi, Shinta mengapresiasi langkah pemerintah yang telah mengeluarkan paket-paket kebijakan ekonomi yang disinyalir dapat mempercepat arus investasi yang masuk ke dalam negeri.

"Realisasi kemitraan bisnis dengan negara-negara di dunia akan kita dorong terus. Kami juga melihat sektor-sektor unggulan apa saja yang berpotensi di Indonesia, sehingga bisa menarik foreign direct investment. Kita juga memprioritaskan sektor infrastruktur agar tersentuh investasi. Hal ini untuk meningkatkan daya saing negara kita," jelas Shinta.

Berdasarkan catatan Kadin, 91% dari produk ekspor-impor Indonesia sudah masuk dalam daftar WTO. Indonesia sudah tergabung dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) serta telah menandatangani kesepakatan regional bersama Korea, Australia, New Zealand dan India.

Kadin juga telah menandatangani akreditasi produk halal dengan Islamic Chamber of Commerce Industry and Agriculture (ICCIA) sebagaimana yang telah ditentukan oleh Organisasi Kerjasama Islam (OKI).

Hal ini akan membantu dalam peningkatan ekspor produk halal Indonesia ke negara-negara OKI. Selain itu, Indonesia telah menandatangani perjanjian bilateral dengan dua negara yang dinilai strategis, yakni China dan Jepang.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5317 seconds (0.1#10.140)