Harga Sembako Melambung, Pembeli Berkurang

Jum'at, 03 Juni 2016 - 03:28 WIB
Harga Sembako Melambung, Pembeli Berkurang
Harga Sembako Melambung, Pembeli Berkurang
A A A
KULON PROGO - Menjelang Ramadhan, harga sayuran dan daging terpantau naik. Meski demikian, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Daerah Istimewa Yogyakarta, menilai kenaikan harga masih dalam batas kewajaran.

“Memang sejumlah barang terpantau naik. Tetapi ini masih normal menjelang puasa,” jelas Suwarsih, Sekretariat TPID Yogyakarta, saat melakukan pantauan harga di Pasar Wates, Kamis (2/6/2016).

Kenaikan harga yang paling mencolok pada komoditas gula pasir, dari Rp15.000 menjadi Rp17.000 per kilogramnya. Begitu juga telur ayam naik dari Rp18.000 menjadi Rp20.000.

Melambungnya harga juga terjadi pada bawang merah yang naik dari Rp34.000 menjadi Rp35.000 per kg. Daging ayam potong naik dari Rp26.000 menjadi Rp30.000. Cabai merah naik dari Rp35.000 menjadi Rp42.000 per kilogramnya.

Suwarsih mengatakan kenaikan ini sangat wajar seiring banyaknya permintaan. Karena banyak pengusaha kue kering yang membuat kue untuk Idul Fitri. Selesai hari raya, harga diperkirakan turun lagi. “Barang-barang lain justru masih stabil dan tidak banyak mengalami perubahan harga,” tambahnya.

Untuk mengantisipasi kenaikan bawang putih, Bulog telah menyiapkan skema operasi pasar. Begitu juga untuk beras juga akan disiapkan operasi pasar untuk menghadapi lebaran, meski saat ini harganya stabil. “Bulog sudah siap dengan operasi pasar yang akan dilakukan tergantung kebutuhan,” jelasnya

Kepala Disperindag dan ESDM Kulonprogo, Niken Probolaras mengatakan dari pantauan yang dilakukan ketersediaan stok cukup aman. Sehingga masyarakat tidak perlu melakukan aksi timbun menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri.

Rencananya, bupati juga akan turun ke pasar untuk memantau harga dan bertemu masyarakat. Dalam kegiatan itu juga akan disiapkan operasi pasar untuk jenis gula pasir, bawang dan beras.

Mengenai harga daging sapi yang mahal, Niken mengaku penentuan harga ditentukan oleh distribusi, mekanisme dan pasokan. Banyak daging yang dijual berasal dari luar kabupaten.

Salah seorang pedagang beras Novia Sapta, mengaku stok beras melimpah. Harga juga stabil antara Rp7.500 sampai dengan Rp10.000 per liter tergantung jenisnya. “Kalau beras stabil,” ujarnya.

Pedagang yang lain, Jumiyem mengaku penjualan sembako dan bumbu mengalami penurunan. Dalam sepekan harganya naik sehingga konsumsi di masyarakat turun. Seperti cabai setan dari Rp15.000 menjadi Rp20.000, begitu juga bawang putih dari Rp30.000 menjadi Rp 35.000. “Karena harganya naik yang beli berkurang,” keluhnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6219 seconds (0.1#10.140)