Emiten Ini Terbebani Bayar BPJS Ketenagakerjaan
Emiten Ini Terbebani Bayar BPJS Ketenagakerjaan
A
A
A
JAKARTA - PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) mengaku terbebani secara keuangan untuk membayar BPJS Ketenagakerjaan. Pengeluaran untuk iuran tersebut sebesar Rp8 miliar tiap tahun.
"Kewajiban perusahaan bayar BPJS dari tahun lalu sampai sekarang dengan nilai Rp8 miliar. Itu salah satu beban dari kami," ujar Direktur Independen Metrodata Electronics Randy Kartadinata di Jakarta, Rabu (8/6/2016).
Selain itu, kata dia, Metrodata membukukan penjualan sebesar Rp2,27 triliun pada kuartal I/2016. Angka tersebut naik 3,5% dibanding periode sama tahun sebelumnya.
"Sementara laba bersih kami sampai 31 Maret 2016 sebesar Rp32 miliar, menurun 7% atau Rp2,4 miliar dari periode sama tahun sebelumnya," kata dia.
Selain itu, margin laba kotor mengalami pertumbuhan lebih besar dari penjualan yaitu 23,6% senilai Rp34,7 miliar dibanding periode sama tahun sebelumnya. Peningkatan ini dikontribusikan dari unit bisnis solusi dan divisi komersial di unit bisnis distribusi.
Sementara, perusahaan menargetkan perolehan penjualan Rp11,1 triliun tahun ini, naik 11,5% atau senilai Rp1,15 triliun dari tahun lalu. Kemudian, laba bersih meningkat 10% menjadi sebesar Rp249,5 miliar.
"Dengan pengurangan biaya-biaya, laba bersih yang ada ditargetkan Rp249,5 miliar. Naik 10% dari tahun lalu, kita tak lepas dari fluktuasi kurs," pungkas dia.
"Kewajiban perusahaan bayar BPJS dari tahun lalu sampai sekarang dengan nilai Rp8 miliar. Itu salah satu beban dari kami," ujar Direktur Independen Metrodata Electronics Randy Kartadinata di Jakarta, Rabu (8/6/2016).
Selain itu, kata dia, Metrodata membukukan penjualan sebesar Rp2,27 triliun pada kuartal I/2016. Angka tersebut naik 3,5% dibanding periode sama tahun sebelumnya.
"Sementara laba bersih kami sampai 31 Maret 2016 sebesar Rp32 miliar, menurun 7% atau Rp2,4 miliar dari periode sama tahun sebelumnya," kata dia.
Selain itu, margin laba kotor mengalami pertumbuhan lebih besar dari penjualan yaitu 23,6% senilai Rp34,7 miliar dibanding periode sama tahun sebelumnya. Peningkatan ini dikontribusikan dari unit bisnis solusi dan divisi komersial di unit bisnis distribusi.
Sementara, perusahaan menargetkan perolehan penjualan Rp11,1 triliun tahun ini, naik 11,5% atau senilai Rp1,15 triliun dari tahun lalu. Kemudian, laba bersih meningkat 10% menjadi sebesar Rp249,5 miliar.
"Dengan pengurangan biaya-biaya, laba bersih yang ada ditargetkan Rp249,5 miliar. Naik 10% dari tahun lalu, kita tak lepas dari fluktuasi kurs," pungkas dia.
(izz)
Explore More