Bandung Proyek Percontohan Jembatan Layang Baja Bergelombang
A
A
A
BANDUNG - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meresmikan pencanangan jembatan layang (fly over) Antapani, Kota Bandung, Jawa Barat. Pembangunan jembatan layang tersebut akan menggunakan struktur baja bergelombang yang menjadi pilot project alias proyek percontohan di Indonesia.
Menteri PUPR, Basuki Hadimoeljono mengemukakan, jembatan layang Antapani dibangun dengan struktur baja bergelombang dan dikombinasikan dengan timbunan ringan. Pembangunan jembatan dengan struktur ini mampu menghemat hingga 40% dibanding jembatan dengan konstruksi beton bertulang.
"Jembatan layang ini merupakan salah satu rancang bangun aplikatif yang dikembangkan Kementerian PUPR," ujarnya, usai meresmikan pencanangan Jembatan Layang Antapani di Kota Bandung, Jumat (10/6/2016).
Jembatan layang tersebut dibangun dengan total anggaran Rp33,5 miliar. Komposisi anggaran berasal dari anggaran Pusat Penelitian Jalan dan Jembatan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian PUPR sebesar Rp21,5 miliar. Sementara sisanya Rp10 miliar berasal dari Pemerintah Kota Bandung dan pihak pelaksana dari Posco Steel Korea dalam bentuk komponen material.
Kepala Pusat Penelitian Jalan dan Jembatan Balitbang Kementerian PUPR, Herry Vaza mengatakan, kualitas kekuatan jembatan layang dengan struktur baja dan bergelombang telah diuji dan memiiki ketahanan dalam jangka waktu yang lama.
"Kami telah melakukan pengujian dan penghitungan yang cermat mengenai kekuatan jembatan. Hasilnya bisa bertahan lama dan efektif serta lebih murah," paparnya.
Sementara itu, Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil menuturkan, Bandung menjadi proyek percontohan jembatan layang dengan struktur baja dan bergelombang. Dia berharap pemerintah pusat bisa terus melakukan pembangunan jembatan layang terutama pada perlintasan jalan yang ada di Kota Bandung.
"Ada 30 titik perlintasan sebidang yang ada di Kota Bandung. Saya kira pemerintah pusat, melalui Kementerian PUPR bisa terus melakukan pembangunan yang tentu saja kami dari Pemerintah kota akan mem-backup," paparnya.
Dia menambahkan, Pemkot Bandung juga akan berkomitmen melalui pendanaan di mana pada pelaksanaan pembangunan jembatan layang tersebut, Pemkot Bandung berkontribusi sepertiga dari total anggaran. "Kami memberikan kontribusi sekitar Rp10 miliar. Untuk jalan, drainase dan lampu jalan akan kami desain sendiri sehingga jembatan layang ini juga akan menjadi daya tarik bagi masyarakat," pungkasnya.
Menteri PUPR, Basuki Hadimoeljono mengemukakan, jembatan layang Antapani dibangun dengan struktur baja bergelombang dan dikombinasikan dengan timbunan ringan. Pembangunan jembatan dengan struktur ini mampu menghemat hingga 40% dibanding jembatan dengan konstruksi beton bertulang.
"Jembatan layang ini merupakan salah satu rancang bangun aplikatif yang dikembangkan Kementerian PUPR," ujarnya, usai meresmikan pencanangan Jembatan Layang Antapani di Kota Bandung, Jumat (10/6/2016).
Jembatan layang tersebut dibangun dengan total anggaran Rp33,5 miliar. Komposisi anggaran berasal dari anggaran Pusat Penelitian Jalan dan Jembatan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian PUPR sebesar Rp21,5 miliar. Sementara sisanya Rp10 miliar berasal dari Pemerintah Kota Bandung dan pihak pelaksana dari Posco Steel Korea dalam bentuk komponen material.
Kepala Pusat Penelitian Jalan dan Jembatan Balitbang Kementerian PUPR, Herry Vaza mengatakan, kualitas kekuatan jembatan layang dengan struktur baja dan bergelombang telah diuji dan memiiki ketahanan dalam jangka waktu yang lama.
"Kami telah melakukan pengujian dan penghitungan yang cermat mengenai kekuatan jembatan. Hasilnya bisa bertahan lama dan efektif serta lebih murah," paparnya.
Sementara itu, Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil menuturkan, Bandung menjadi proyek percontohan jembatan layang dengan struktur baja dan bergelombang. Dia berharap pemerintah pusat bisa terus melakukan pembangunan jembatan layang terutama pada perlintasan jalan yang ada di Kota Bandung.
"Ada 30 titik perlintasan sebidang yang ada di Kota Bandung. Saya kira pemerintah pusat, melalui Kementerian PUPR bisa terus melakukan pembangunan yang tentu saja kami dari Pemerintah kota akan mem-backup," paparnya.
Dia menambahkan, Pemkot Bandung juga akan berkomitmen melalui pendanaan di mana pada pelaksanaan pembangunan jembatan layang tersebut, Pemkot Bandung berkontribusi sepertiga dari total anggaran. "Kami memberikan kontribusi sekitar Rp10 miliar. Untuk jalan, drainase dan lampu jalan akan kami desain sendiri sehingga jembatan layang ini juga akan menjadi daya tarik bagi masyarakat," pungkasnya.
(dmd)