Harga Pangan Terus Melambung, Bulog Siap Blusukan ke Kampung

Minggu, 12 Juni 2016 - 22:10 WIB
Harga Pangan Terus Melambung, Bulog Siap Blusukan ke Kampung
Harga Pangan Terus Melambung, Bulog Siap Blusukan ke Kampung
A A A
YOGYAKARTA - Harga sejumlah kebutuhan pokok di wilayah Yogyakarta terus merangkak naik. Tingginya permintaan mengakibatkan harga-harga komoditas terus menunjukkan kenaikan meski pasokan memadai.

Operasi pasar dan pasar murah yang dilakukan oleh beberapa pihak, termasuk Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) hanya menyasar di titik-titik tertentu terutama di area perkotaan. Oleh karena itu, Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) DIY, M Sugit Tedjo Sulakso menyatakan, pihaknya siap menggelar operasi pasar ataupun pasar murah ke kampung-kampung.

Rencana tersebut juga merupakan permintaan dari Gubernur DIY, Sri Sultan HB X khusus kepada Bulog. Beberapa waktu yang lalu, Sri Sultan meminta kepada Bulog untuk tidak melaksanakan operasi di pasar saja tetapi justru dilakukan di tengah-tengah perkampungan. "Kami akan mencoba melakukan di perkampungan atau di tengah komunitas," tutur M Sugit, Minggu (12/6/2016).

(Baca Juga: Potong Distribusi Pangan, Menperin Sebut Tak Ingin Matikan Usaha)

Dia mengatakan, Sultan meminta agar operasi dilaksanakan di luar pasar karena saat ini perekonomian sedang lesu. Akibat perekonomian yang lesu maka jumlah masyarakat yang datang ke pasar juga semakin sedikit.

Hal tersebut juga tidak lepas dari melambungnya harga-harga sejumlah kebutuhan akhir-akhir ini sehingga daya beli masyarakat juga mengalami penurunan. Dia juga menerangkan sebenarnya pihaknya sudah melaksanakan operasi pasar murah di enam kecamatan di Kabupaten yang berbeda.

Namun ternyata hal tersebut tidak menyentuh ke level-level yang berada di bawahnya. Karena selama ini yang mengakses pasar murah ataupun operasi pasar hanya masyarakat yang berada di seputaran kantor kecamatan atau yang mendapat pemberitahuan langsung dari pemerintah setempat. Padahal informasi tersebut tidak merata.

Lanjut dia diakui jika selama ini pasar murah ataupun operasi pasar daging hanya terkonsentrasi di wilayah perkotaan. Selama ini yang menjadi fokus hanya di tiga pasar yaitu Beringharjo, Kranggan dan Demangan. Namun hal tersebut bukan tanpa alasan, karena selama ini tiga pasar tersebut selalu menjadi acuan TPID untuk menghitung angka inflasi di DIY.

"Karena yang dijadikan acuan, maka kami menyasar tiga pasar itu,"ujarnya.

Kini, pihaknya memang tengah menjajaki kerjasama dengan beberapa lembaga non pemerintah untuk bersama-sama menyelenggarakan pasar murah beberapa komoditas. Untuk operasi pasar daging sapi di Kabupaten lain, pihaknya menunggu permintaan resmi dari pemerintah kabupaten setempat.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 5.4967 seconds (0.1#10.140)