BPS Sebut Pemangkasan Subsidi Solar Berdampak Kecil Terhadap Inflasi
A
A
A
JAKARTA - Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Sasmito Hadi Wibowo membenarkan bahwa langkah pemerintah yang akan memangkas subsidi solar sebesar Rp650/liter dari yang tadinya Rp1.000/liter menjadi Rp350/liter, akan berdampak kepada inflasi. Namun dia mengatakan akan kecil imbasnya dan tidak terlalu signifikan.
Sasmito menguraikan, memang pemerintah saat ini sedang mengencangkan ikat pinggang guna menghemat anggaran lantaran penerimaan negara yang masih belum sesuai harapan.
"Saya kira iya, akan berpengaruh ke inflasi. Tapi enggak terlalu signifikan. Inflasi kita masih tetap terjaga di angka empat persen secara tahunan," kata dia di Jakarta, Senin (13/6/2016).
Sasmito mengungkapkan, kecilnya dampak ini lantaran pengguna solar di sektor rumah tangga tidak sebanyak pengguna bahan bakar lain dan penimbangnya juga kecil.
"Rumah tangga yang pakai solar kecil. Tidak sebanyak yang pakai premium atau bahan bakar lain. Mereka enggak akan jerit lah," kata Sasmito. (Baca: Subsidi Solar Dipangkas, Siap-siap Inflasi Naik)
Sejauh ini, untuk pengguna BBM jenis solar saja di Indonesia kurang dari 5% dan selebihnya, orang masih mengandalkan premium untuk kebutuhan bahan bakar mereka sehari-hari. "Penggunanya itu kurang dari 5%, ya sekitar 3% lah. Jadi hampir 95% premium, 2% pertamax dan lainnya," pungkasnya.
Sasmito menguraikan, memang pemerintah saat ini sedang mengencangkan ikat pinggang guna menghemat anggaran lantaran penerimaan negara yang masih belum sesuai harapan.
"Saya kira iya, akan berpengaruh ke inflasi. Tapi enggak terlalu signifikan. Inflasi kita masih tetap terjaga di angka empat persen secara tahunan," kata dia di Jakarta, Senin (13/6/2016).
Sasmito mengungkapkan, kecilnya dampak ini lantaran pengguna solar di sektor rumah tangga tidak sebanyak pengguna bahan bakar lain dan penimbangnya juga kecil.
"Rumah tangga yang pakai solar kecil. Tidak sebanyak yang pakai premium atau bahan bakar lain. Mereka enggak akan jerit lah," kata Sasmito. (Baca: Subsidi Solar Dipangkas, Siap-siap Inflasi Naik)
Sejauh ini, untuk pengguna BBM jenis solar saja di Indonesia kurang dari 5% dan selebihnya, orang masih mengandalkan premium untuk kebutuhan bahan bakar mereka sehari-hari. "Penggunanya itu kurang dari 5%, ya sekitar 3% lah. Jadi hampir 95% premium, 2% pertamax dan lainnya," pungkasnya.
(ven)