Rupiah Berakhir Terpeleset Saat Yen Melesat
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini ditutup menyusut atau berada di zona merah di tengah penguatan yen terhadap USD. Tercatat yen melonjak 2% melawan USD pada hari ini untuk mencapai level tertinggi dalam dua tahun.
Berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah hari ini berakhir di level Rp13.370/USD dengan kisaran harian Rp13.310-Rp13.370/USD. Posisi ini memperlihatkan penyusutan mata uang Garuda sebesar 10 poin dari penutupan kemarin Rp13.360/USD
Sementara menurut data Sindonews bersumber dari Limas, rupiah hari ini berakhir pada level Rp13.372/USD atau melemah dari penutupan sebelumnya di level Rp13.362/USD dengan penurunan 10 poin.
Posisi rupiah menurut data Bloomberg pada hari ini terparkir pada level Rp13.375/USD dengan kisaran harian Rp13.289-Rp13.378/USD. Posisi itu tercatat menurun jika dibanding penutupan sebelumnya di level Rp13.355/USD.
Di sisi lain, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah menguat ke level Rp13.327/USD. Posisi ini tercatat semakin baik dari posisi kemarin yang berada di level Rp13.398/USD.
Dilansir Reuters, Kamis (16/6/2016) yen melesat naik lebih dari 2% terhadap USD untuk mencapai level terkuat dalam dua tahun setelah Bank of Japan (BOJ) menahan diri memperluas kebijakan stimulus moneter. Pasar mata uang terlihat stabil saat euro dan poundsterling juga memperlihatkan kenaikan sekitar 7% melawan USD.
Pelemahan USD sejak awal Juni diyakini lantaran terimbas kekhawatiran bahwa Inggris bisa meninggalkan Uni Eropa saat referendum digelar pekan depan. Sedangkan indeka USD turun sebanyak 2,3% terhadap yen untuk berada pada posisi terendah dalam 22 bulan di level 103.555.
Meski begitu greenback kembali ke posisi 104 terhadap yen, atau turun 1,9%, usai Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda mengatakan bahwa Bank Sentral tidak akan ragu-ragu mengambil langkah moneter untuk mencapai target inflasi 2%.
Berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah hari ini berakhir di level Rp13.370/USD dengan kisaran harian Rp13.310-Rp13.370/USD. Posisi ini memperlihatkan penyusutan mata uang Garuda sebesar 10 poin dari penutupan kemarin Rp13.360/USD
Sementara menurut data Sindonews bersumber dari Limas, rupiah hari ini berakhir pada level Rp13.372/USD atau melemah dari penutupan sebelumnya di level Rp13.362/USD dengan penurunan 10 poin.
Posisi rupiah menurut data Bloomberg pada hari ini terparkir pada level Rp13.375/USD dengan kisaran harian Rp13.289-Rp13.378/USD. Posisi itu tercatat menurun jika dibanding penutupan sebelumnya di level Rp13.355/USD.
Di sisi lain, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah menguat ke level Rp13.327/USD. Posisi ini tercatat semakin baik dari posisi kemarin yang berada di level Rp13.398/USD.
Dilansir Reuters, Kamis (16/6/2016) yen melesat naik lebih dari 2% terhadap USD untuk mencapai level terkuat dalam dua tahun setelah Bank of Japan (BOJ) menahan diri memperluas kebijakan stimulus moneter. Pasar mata uang terlihat stabil saat euro dan poundsterling juga memperlihatkan kenaikan sekitar 7% melawan USD.
Pelemahan USD sejak awal Juni diyakini lantaran terimbas kekhawatiran bahwa Inggris bisa meninggalkan Uni Eropa saat referendum digelar pekan depan. Sedangkan indeka USD turun sebanyak 2,3% terhadap yen untuk berada pada posisi terendah dalam 22 bulan di level 103.555.
Meski begitu greenback kembali ke posisi 104 terhadap yen, atau turun 1,9%, usai Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda mengatakan bahwa Bank Sentral tidak akan ragu-ragu mengambil langkah moneter untuk mencapai target inflasi 2%.
(akr)