Kerja Sama Boeing dan Maskapai Iran Tunggu Persetujuan AS

Rabu, 22 Juni 2016 - 14:20 WIB
Kerja Sama Boeing dan...
Kerja Sama Boeing dan Maskapai Iran Tunggu Persetujuan AS
A A A
CHICAGO - Boeing mengumumkan telah mencapai kata sepakat untuk menjual 100 pesawat ke Iran Air dalam kesepakatan senilai USD25 miliar atau setara dengan Rp331.75 triliun (kurs rupiah Rp13.200/USD). Kesepakatan ini jadi langkah besar dalam hubungan ekonomi antara Amerika Serikat (AS) dan Iran setelah pencabutan sanksi ekonomi tahun lalu.

(Baca Juga: Iran Sepakat Beli 100 Unit Pesawat dari Amerika Serikat)

Boeing menambahkan masih melakukan koordinasi dengan regulator untuk melakukan yang diperlukan, agar dapat persetujuan dari pemerintah AS. Jika kesepakatan ini disetujui maka akan jadi kerja sama bisnis terbesar antara AS dan Iran sejak revolusi 1979.

"Boeing akan terus mengikuti kebijakan pemerintah AS terkait kerja sama dengan maskapai penerbangan Iran dan semua kontrak dengan Iran Air akan tergantung pada persetujuan pemerintah AS," bunyi pernyataan resmi pihak Boeing.

Iran Air sendiri telah menegaskan sudah mencapai kata sepakat untuk pembelian pesawat Boeing 737 dan 777. Pengadaan pesawat baru ini merupakan bagian dari upaya memodernisasi armada yang dilakukan oleh otoritas penerbangan sipil Iran dengan penambahakan 400 dan 500 pesawat selama 10 tahun kedepan.

Selain itu bandara dan infrastruktur penerbangan lainnya juga rencananya akan mendapatkan perbaikan. Meski begitu kerja sama Boeing dan Iran Air sepertinya masih harus melalui proses panjang, pasalnya beberapa anggota Kongres AS menyatakan penolakan terhadap transaksi tersebut.

Keputusan Presiden Obama untuk mengangkat sanksi ekonomi kepada Iran tetap kontroversial. Kesepakatan antara Boeing dan Iran Air yang dirilis Januari, masih harus menunggu persetujuan dari regulator AS. Jika kesepakatan Boeing disetujui ada pertanyaan besar bagaimana Iran Air akan membayar untuk pembelian pesawat mereka, ketika Bank AS masih dilarang bekerja sama dengan Iran.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1007 seconds (0.1#10.140)