Obligasi Pelindo I Kelebihan Permintaan 7,5 Kali

Rabu, 22 Juni 2016 - 22:26 WIB
Obligasi Pelindo I Kelebihan Permintaan 7,5 Kali
Obligasi Pelindo I Kelebihan Permintaan 7,5 Kali
A A A
JAKARTA - Direktur Utama PT Pelindo I (Persero) Bambang Eka Cahyana mengatakan, pada saat korporasi melakukan penawaran umum obligasi pertama sebesar Rp1 triliun pada 18 Mei 2016, pihaknya mendapatkan kelebihan permintaan atau oversubscribe 7,5 kali lipat.

"Menurut saya, ini hasil kolaborasi yang bagus antara Pelindo I dengan Mandiri Sekuritas," kata dia dalam rilisnya di Jakarta, Rabu (22/6/2016).

Bambang menuturkan, meski obligasi tersebut diluncurkan di dalam negeri, namun berdasarkan informasi yang diterimanya dari penjamin pelaksana emisi efek, PT Mandiri Sekuritas, dari penjatahan, ada investor asing dari Singapura yang ikut membeli. "Sebetulnya market yang ingin membeli itu besar sekali, jadi saya bingung melakukan penjatahan," imbuhnya.

Dalam penerbitan obligasi tersebut, perseroan juga memperoleh hasil pemeringkatan AA (idn) dari PT Fitch Ratings Indonesia dan PT Pemeringkat Efek Indonesia. Adapun obligasi dibayarkan setiap tiga bulan sesuai pembayaran bunga obligasi yang bersangkutan.

Pembayaran bunga obligasi pertama dilakukan pada 21 September 2016, sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo tergantung masing-masing seri obligasi.

Obligasi yang ditawarkan Pelindo I terdiri dari empat seri, yaitu Seri A dengan jangka waktu 3 tahun, Seri B dengan jangka waktu 5 tahun, Seri C dengan jangka waktu 7 tahun dan Seri D dengan jangka waktu 10 tahun.

Obligasi yang diterbitkan lebih banyak komposisinya dari sisi korporasi, yakni 80% korporasi dan retail 20%. "Porsi ritel tetap diberikan karena sebetulnya semakin banyak yang membeli obligasi, maka ketika melakukan penawaran umum berkelanjutan akan semakin bagus. Jadi, kami punya base yang cukup bervariasi," tutur Bambang.

Melihat minat investor cukup besar untuk membeli obligasi, Pelindo I berencana kembali menerbitkan obligasi tahun depan. "Pasti, tahun depan mungkin kami targetkan paling lambat kuartal II, nilainya sekitar Rp2 triliun lagi," tandasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7656 seconds (0.1#10.140)