Rupiah Berakhir Terpuruk, Euro Tumbang
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini berakhir terpuruk di tengah keputusan Inggris keluar dari Uni Eropa (UE). Pemenangan Brexit menimbulkan gejolak pada pasar keuangan tidak terkecuali terhadap euro yang juga melemah.
(Baca Juga: Inggris Cerai dari Uni Eropa, Pounds Jatuh Terendah sejak 1985)
Berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah hari ini berakhir di level Rp13.415/USD dengan kisaran harian Rp13.115-Rp13.525/USD. Posisi ini memperlihatkan mata uang Garuda tidak berdaya dengan penurunan sebesar 205 poin dibandingkan kemarin Rp13.210/USD.
Menurut data Sindonews bersumber dari Limas, rupiah pada sore ini ada di posisi Rp13.422/USD atau anjlok 207 poin dari penutupan sebelumnya di level Rp13.215/USD.
Posisi rupiah menurut data Bloomberg, mengakhiri pekan ini pada level Rp13.391/USD dengan kisaran Rp13.218-Rp13.530/USD. Posisi itu tercatat memburuk jika dibanding penutupan sebelumnya di level Rp13.248/USD.
Di sisi lain, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah terparkir di level Rp13.296/USD. Posisi ini tercatat melemah dari posisi sebelumnya di level Rp13.265/USD.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (24/6/2016) poundsterling runtuh setelah Inggris memutuskan keluar dari keanggotaan Uni Eropa (UE) untuk berada pada level terendah sejak tahun 1985. Euro pada gilirannya juga meluncur lebih rendah 3,2% menjadi 1.1012 terhadap USD saat investor meragukan kondisi ekonomi global.
Pounds secara mengejutkan terpuruk mencapai 10% dan berakhir ke level 1.3582 dan menjadi penurunan terbesar, bahkan lebih hebat dari krisis keuangan global. "Hal ini merupakan langkah luar biasa untuk pasar keuangan dan demokrasi," ucap Kepala Portofolio Investasi spesialis mata uang Millennium Global Richard Benson.
Di sisi lain yen berlindung dari lompatan yang terlalu tinggi untuk bertahan pada level 102.15 terhadap USD. Di tempat lain dolar Australia dan dolar Selandia Baru juga menurun terhadap USD.
(Baca Juga: Inggris Cerai dari Uni Eropa, Pounds Jatuh Terendah sejak 1985)
Berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah hari ini berakhir di level Rp13.415/USD dengan kisaran harian Rp13.115-Rp13.525/USD. Posisi ini memperlihatkan mata uang Garuda tidak berdaya dengan penurunan sebesar 205 poin dibandingkan kemarin Rp13.210/USD.
Menurut data Sindonews bersumber dari Limas, rupiah pada sore ini ada di posisi Rp13.422/USD atau anjlok 207 poin dari penutupan sebelumnya di level Rp13.215/USD.
Posisi rupiah menurut data Bloomberg, mengakhiri pekan ini pada level Rp13.391/USD dengan kisaran Rp13.218-Rp13.530/USD. Posisi itu tercatat memburuk jika dibanding penutupan sebelumnya di level Rp13.248/USD.
Di sisi lain, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah terparkir di level Rp13.296/USD. Posisi ini tercatat melemah dari posisi sebelumnya di level Rp13.265/USD.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (24/6/2016) poundsterling runtuh setelah Inggris memutuskan keluar dari keanggotaan Uni Eropa (UE) untuk berada pada level terendah sejak tahun 1985. Euro pada gilirannya juga meluncur lebih rendah 3,2% menjadi 1.1012 terhadap USD saat investor meragukan kondisi ekonomi global.
Pounds secara mengejutkan terpuruk mencapai 10% dan berakhir ke level 1.3582 dan menjadi penurunan terbesar, bahkan lebih hebat dari krisis keuangan global. "Hal ini merupakan langkah luar biasa untuk pasar keuangan dan demokrasi," ucap Kepala Portofolio Investasi spesialis mata uang Millennium Global Richard Benson.
Di sisi lain yen berlindung dari lompatan yang terlalu tinggi untuk bertahan pada level 102.15 terhadap USD. Di tempat lain dolar Australia dan dolar Selandia Baru juga menurun terhadap USD.
(akr)