Efek Inggris-UE Cerai, HSBC Akan Pindahkan 1.000 Pekerja ke Paris

Senin, 27 Juni 2016 - 08:59 WIB
Efek Inggris-UE Cerai,...
Efek Inggris-UE Cerai, HSBC Akan Pindahkan 1.000 Pekerja ke Paris
A A A
LONDON - HSBC dikabarkan bakal memindahkan 1.000 staf pekerja mereka dari London ke Paris, jika Inggris meninggalkan single market mengikuti hasil referendum dimana mayoritas suara mendukung untuk meninggalkan Uni Eropa (UE). Staf yang direlokasi adalah mereka yang mengatur pembayaran untuk HSBC di Canary Wharf.

Dilansir BBCNews, Senin (27/6/2016) keluarnya negara berekonomi kelima terbesar dunia tersebut harus melakukan negosiasi ulang dengan 27 negara anggota lain di kawasan ini setelah memutuskan untuk meninggalkan UE termasuk apakah masih ambil bagian dari single market. Sementara sejauh ini HSBC belum mau berkomentar seputar isu relokasi itu.

(Baca Juga: Miliarder George Soros Ramal Inggris Menderita Usai Brexit)

Di sisi lain Chief Executive Officer TheCityUK Chris Cummings mengatakan, bakal fokus mengamankan akses ke single market dan memperingatkan risiko berkepanjangan karena menimbulkan ketidakpastian sementara hubungan baru Inggris dengan Uni Eropa dinegosiasikan. Pemimpin zona euro telah mengatakan bahwa tanpa akses tak terbatas ke Uni Eropa, perusahaan-perusahan keuangan besar London dapat terancam pergi.

Kepala Eurogroup dan Menteri Keuangan Jeroen Dijsselbloem, mengatakan terbatasnya akses ke single market adalah harga yang harus dibayarkan Inggris karena pergi dari Uni Eropa. Jika Inggris tidak lagi berada dalam single market ataupun Area ekonomi Eropa (EEA), ini berarti hilangnya "passporting", yang memungkinkan bank untuk beroperasi tanpa pembatasan di semua negara EEA.

EEA sendiri terdiri dari 28 anggota Uni Eropa, ditambah Islandia, Liechtenstein dan Norwegia. Aturan EEA amemungkinkan negara-negara non-Uni Eropa untuk menjadi bagian dari single market Uni Eropa asalkan mereka memberikan kebebasan penuh pergerakan orang.

Kepala Eksekutif Deutsche Bank John Cryan mengatakan ia pikir London akan kehilangan beberapa statusnya sebagai pusat finansial. "Pusat keuangan tidak akan mati, tetapi ia akan menjadi lebih lemah," katanya kepada koran bisnis Jerman Handelsblatt.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5825 seconds (0.1#10.140)