Jumlah Emiten Minim, BEI Resmikan Pusat Informasi Go Public

Senin, 27 Juni 2016 - 11:14 WIB
Jumlah Emiten Minim,...
Jumlah Emiten Minim, BEI Resmikan Pusat Informasi Go Public
A A A
JAKARTA - Masih minimnya jumlah emiten di Indonesia memaksa PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meresmikan pusat informasi go public. Tujuannya untuk mempermudah masyarakat serta calon perusahaan mendapatkan informasi mengenai pencatatan perdana saham (initial public offering/IPO).

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio mengatakan, jumlah emiten di Indonesia baru 527. Namun, berdasarkan data World Federation of Exchange (WFE), jumlah perusahaan terbuka tersebut masih di bawah Bursa Thailand (644 emiten), Bursa Singapura (766 emiten) dan Bursa Malaysia (904 emiten).

Sehingga, kata dia, pembentukan pusat informasi go public akan mendekatkan BEI dengan perusahaan yang potensi jadi emiten. Selain itu, sebagai sarana konsultasi bagi perusahaan untuk lebih mengenal BEI maupun para penjamin pelaksana emisi (underwriter).

"Diharapkan pemilik dan manajemen perusahaan-perusahaan yang memerlukan pendanaan dapat memahami proses yang dijalankan untuk go public. Tidak serumit dan semahal yang dibayangkan," ujarnya di Gedung BEI, Jakarta, Senin (27/6/2016).

Menurutnya, dengan informasi go public, juga dapat memberikan edukasi kepada masyarakat tentang manfaat, proses serta persiapan dan persyaratan yang perlu dilakukan perusahaan.

Adapun, pusat informasi go public terbuka untuk umum dari Senin hingga Jumat dengan jam operasional pukul 08.00-17.00 WIB dan dapat diakses melalui layanan telepon 021-5154155 atau email di [email protected] atau di halaman web www.gopublic.idx.co.id.

Dia menambahkan, dalam waktu dekat Pusat Informasi juga akan diresmikan di kota lain seperti Surabaya, Bandung, dan Medan. BEI berharap keinginan dari pemilik dan manajemen perusahaan untuk mengembangkan usaha dengan mencatatkan saham perdana dapat terus tumbuh.

"Sehingga, ini akan menambah jumlah emiten BEI agar menjadi bursa terbaik di Asia Tenggara pada 2020," pungkas Tito.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1025 seconds (0.1#10.140)