Ekonomi Harus Tingkatkan Produktivitas dan Investasi
A
A
A
JAKARTA - Konsumsi yang kini menjadi andalan untuk menopang ekonomi Indonesia harus diimbangi dengan peningkatan produktivitas dan investasi.
Sekitar empat tahun lalu Indonesia masih bisa mengandalkan ekspor non migas, komoditas. Namun seperti diketahui harga komoditas yang menjadi andalan Indonesia mengalami penurunan harga.
“Harga komoditi turun, sehingga kekuatan ekonomi kita agak labil. Tiga tahun belakangan ekonomi kita ditopang oleh konsumsi. Konsumsi tidak menambah lapangan kerja, tidak menciptakan produktivitas yang baik,” kata CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo saat memberikan pandangannya dalam acara Sosialisasi Tax Amnesty MNC Group, Senin (27/6/2016).
Dia melanjutkan konsumsi suatu saat akan melemah bila tidak diimbangi dengan peningkatan produktivitas industri atau investasi yang meningkat.
Disisi lain investasi menjadi sulit di tengah kondisi ekonomi global penuh ketidak pastian. Sementara produktivitas saat ini tak menunjukan peningkatan. Hal tersebut terlihat dari melemahnya nilai rupiah yang tak diikuti dengan peningkatan nilai ekspor non migas. Padahal dengan melemahnya rupiah terhadap dolar AS, seharusnya produk ekspor Indonesia menjadi lebih murah dari sebelumnya.
Sekitar empat tahun lalu Indonesia masih bisa mengandalkan ekspor non migas, komoditas. Namun seperti diketahui harga komoditas yang menjadi andalan Indonesia mengalami penurunan harga.
“Harga komoditi turun, sehingga kekuatan ekonomi kita agak labil. Tiga tahun belakangan ekonomi kita ditopang oleh konsumsi. Konsumsi tidak menambah lapangan kerja, tidak menciptakan produktivitas yang baik,” kata CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo saat memberikan pandangannya dalam acara Sosialisasi Tax Amnesty MNC Group, Senin (27/6/2016).
Dia melanjutkan konsumsi suatu saat akan melemah bila tidak diimbangi dengan peningkatan produktivitas industri atau investasi yang meningkat.
Disisi lain investasi menjadi sulit di tengah kondisi ekonomi global penuh ketidak pastian. Sementara produktivitas saat ini tak menunjukan peningkatan. Hal tersebut terlihat dari melemahnya nilai rupiah yang tak diikuti dengan peningkatan nilai ekspor non migas. Padahal dengan melemahnya rupiah terhadap dolar AS, seharusnya produk ekspor Indonesia menjadi lebih murah dari sebelumnya.
(ven)