BNI Group Siap Kelola Dana Repatriasi Biayai Infrastruktur

Jum'at, 01 Juli 2016 - 12:02 WIB
BNI Group Siap Kelola...
BNI Group Siap Kelola Dana Repatriasi Biayai Infrastruktur
A A A
JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) beserta anak usahanya yaitu BNI Securities dan BNI Asset Management telah menyiapkan beragam produk dan layanan untuk menjadi pintu masuk dana repatriasi yang masuk ke Indonesia dalam rangka memenuhi persyaratan Tax Amnesty.

Kelompok Usaha BNI ini telah siap mengelola dana yang masuk tersebut untuk membiayai pembangunan proyek-proyek infrastruktur yang sedang didorong pemerintah.

Direktur Utama BNI Achmad Baiquni mengatakan, fasilitas tax amnesty merupakan kesempatan bagi wajib pajak (WP) baik perorangan maupun perusahaan untuk mendapatkan insentif berupa pengampunan pajak dengan membayar uang tebusan atas pelaporan harta yang dimilikinya.

Melalui kebijakan tax amnesty diharapkan juga dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia.

"Fasilitas tax amnesty merupakan opportunity bagi WP karena pemerintah memberikan berbagai paket keringanan bagi wajib pajak yang berniat mendeklarasikan penghasilan kena pajaknya secara terbuka (voluntary declaration) atau membayar pajak yang belum terbayarkan," kata dia dalam rilisnya, Jumat (1/7/2016).

BNI sebagai salah satu bank BUMN yang masuk dalam kategori BUKU IV serta Bank Persepsi (Bank Penerima Setoran Pajak) di Indonesia, memiliki peran penting untuk mendukung pelaksanaan kebijakan ini.

BNI sebagai grup lembaga keuangan memiliki jaringan dan perusahaan anak yang lengkap untuk menyediakan instrumen investasi yang dibutuhkan dalam pengelolaan dana repatriasi tax amnesty. Pengalihan dana repatriasi dapat dilakukan melalui cabang Bank Persepsi yang berada di luar negeri.

Kementerian Keuangan akan menetapkan tiga institusi keuangan sebagai gateway dana repatriasi tax amnesty, yakni Bank Umum, Manajer Investasi, dan Perusahaan Pedagang Efek.

Untuk Bank Umum, pintu masuk pertama yang dapat digunakan adalah produk simpanan dan layanan Trustee, di mana BNI telah mendapat izin dari Bank Indonesia untuk menyelenggarakan layanan Trustee.

WP yang membawa dananya masuk ke Indonesia akan mendapatkan beberapa manfaat jika menggunakan layanan BNI Trustee ini, antara lain harta yang dititipkan dicatat dan dilaporkan terpisah dari harta BNI, sehingga semua harta tersebut tidak dimasukkan dalam harta pailit.

Selain itu, dengan kemampuan untuk melakukan pemantauan dan pelaporan lalu lintas dana, BNI Trustee dapat membantu wajib pajak memenuhi kewajiban pelaporan kepada Ditjen Pajak.

Pintu masuk Kedua dari BNI sebagai bank umum adalah produk BNI Tresuri dan Wealth Management. Melalui Produk BNI Tresuri, nasabah atau wajib pajak dapat memilih berbagai produk seperti Deposit on Call (DOC), Money Market Account, atau Institutional Bond.

Cukup dengan menyimpan Rp100 juta atau USD75.000, WP sudah dapat memiliki DOC dengan jangka waktu mulai dari tiga hari atau dengan dana minimal Rp1 miliar atau USD100.000, WP dapat menempatkan dana pada Money Market Account.

Apabila pilihannya jatuh pada institutional bond, maka WP juga dapat menempatkan dananya pada obligasi pemerintah yang juga menjadi salah satu sumber pembiayaan infrastruktur. Sementara, BNI Wealth Management telah siap dengan berbagai layanan mulai dari Private Client Service hingga Financial Planning Service.

Pintu Masuk Ketiga dapat menggunakan produk-produk BNI Securities yang berperan melayani nasabah sebagai Investment Banking, Fixed Income Brokerage, hingga Equity Brokerage. Pintu Masuk Keempat adalah melalui produk-produk yang disiapkan BNI Asset Management, yaitu Kontrak Pengelolaan Dana (KPD), Reksadana Penyertaan Terbatas (RDPT), dan Dana Investasi Real Estate (DIRE).
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5343 seconds (0.1#10.140)