Dirut KAI Pilih Pantau Situasi Mudik Lebaran
A
A
A
JAKARTA - Direktur Utama (Dirut) PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edi Sukmoro mengatakan, sepanjang libur Lebaran dan arus mudik, dia dan pegawainya tidak cuti, karena memantau perkembangan dan situasi mudik menggunakan kereta api.
Edi yang berasal dari Semarang ini mengatakan, sejak dirinya diangkat menjadi dirut KAI pada 2014, sudah beberapa kali Lebaran selalu standby untuk memantau. Pasalnya, kereta api merupakan moda transportasi yang saat ini difavoritkan masyarakat untuk pulang kampung.
"Saya enggak mudik. Enggak cuti juga, pegawai saya juga enggak boleh ada yang cuti. Di saat semuanya cuti, pegawai KAI, dan transportasi lain mana ada yang cuti? Wong kita tugasnya ini mantau dan melayani masyarakat kok. Nanti kalau ada apa-apa di lapangan enggak ada yang bertanggung jawab," tuturnya kepada Sindonews, belum lama ini.
Terlebih lagi, lanjut Edi, tahun ini musimnya agak unik. Seharusnya kini sudah masuk musim kemarau, namun kadang masih terjadi hujan lebat yang berakibat ke banjir, sehingga bisa merendam rangkaian rel dan menyebabkan kereta tak bisa melintas.
"Lucu musimnya. Sudah masuk kemarau, tapi tetap saja kadang ada hujan sampai banjir. Ini yang kita khawatirkan. Karena kalau banjir, rel terendam, kereta tidak bisa melintas. Bisa bahaya, bahkan bisa delay mereka sampai ke kampung halaman," kata dia.
Menurutnya, wilayah yang masih rawan hujan lebat bahkan terkadang bisa berpotensi longsor tanah, biasanya di Jawa bagian selatan. "Di sana rawan memamng, karena rawan longsor. Jangankan ketika hujan, enggak hujan saja bahkan potensi untuk longsornya besar," pungkas Edi.
Edi yang berasal dari Semarang ini mengatakan, sejak dirinya diangkat menjadi dirut KAI pada 2014, sudah beberapa kali Lebaran selalu standby untuk memantau. Pasalnya, kereta api merupakan moda transportasi yang saat ini difavoritkan masyarakat untuk pulang kampung.
"Saya enggak mudik. Enggak cuti juga, pegawai saya juga enggak boleh ada yang cuti. Di saat semuanya cuti, pegawai KAI, dan transportasi lain mana ada yang cuti? Wong kita tugasnya ini mantau dan melayani masyarakat kok. Nanti kalau ada apa-apa di lapangan enggak ada yang bertanggung jawab," tuturnya kepada Sindonews, belum lama ini.
Terlebih lagi, lanjut Edi, tahun ini musimnya agak unik. Seharusnya kini sudah masuk musim kemarau, namun kadang masih terjadi hujan lebat yang berakibat ke banjir, sehingga bisa merendam rangkaian rel dan menyebabkan kereta tak bisa melintas.
"Lucu musimnya. Sudah masuk kemarau, tapi tetap saja kadang ada hujan sampai banjir. Ini yang kita khawatirkan. Karena kalau banjir, rel terendam, kereta tidak bisa melintas. Bisa bahaya, bahkan bisa delay mereka sampai ke kampung halaman," kata dia.
Menurutnya, wilayah yang masih rawan hujan lebat bahkan terkadang bisa berpotensi longsor tanah, biasanya di Jawa bagian selatan. "Di sana rawan memamng, karena rawan longsor. Jangankan ketika hujan, enggak hujan saja bahkan potensi untuk longsornya besar," pungkas Edi.
(izz)