Idul Fitri, Bandara Adisutjipto Lakukan Rekayasa Lantas

Kamis, 07 Juli 2016 - 10:08 WIB
Idul Fitri, Bandara Adisutjipto Lakukan Rekayasa Lantas
Idul Fitri, Bandara Adisutjipto Lakukan Rekayasa Lantas
A A A
YOGYAKARTA - Rekayasa lalu lintas diberlakukan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) di Bandara Adisutjipto serta jalan Yogyakarta-Solo yang melintasi di depan bandara. Rekayasa ini dilakukan untuk mengurai kemacetan yang sering terjadi di depan bandara dan sepanjang jalan Yogya-Solo.

Kepala KNKT, Soerdjanto Tjahjono mengakui, Bandara Adisutjipto mendapat perhatian khusus selama musim Idul Fitri 1437 H. Selain lalu lintas penerbangan yang cukup ketat, posisi bandara yang berada di jalan Solo, di mana arus lalu lintasnya sangat padat berpotensi menimbulkan kemacetan dan kecelakaan.

Selama musim Idul Fitri, rekayasa lalu lintas di depan bandara praktis diberlakukan. "Antrean masuk ke bandara ujungnya bisa sampai ke jalan Solo. Dan berpotensi menyebabkan kemacetan," terangnya saat inspeksi bandara Adisutjipto, beberapa waktu lalu.

Selama hari raya, pihaknya mengimbau kepada para penjemput penumpang untuk mengurangi atau mengefisiensi penggunaan kendaraan roda empat. Pihaknya mengimbau pemilik kendaraan agar jangan berlama-lama memarkir kendaraannya di bandara, karena berpotensi mengakibatkan kemacetan di depan bandara.

Selain itu, pihaknya juga akan melarang penumpang melakukan antar jemput di depan bandara. Pihaknya mengarahkan mobil dan kendaraan lain menuju tempat parkir langsung dan turun di tempat parkir kendaraan. Penumpang akan berjalan menuju ke bandara melalui terowongan yang telah dibuat di bawah stasiun kereta api Maguwoharjo.

"Jadi tidak ada kendaraan yang masuk di halaman bandara," paparnya.

Khusus di jalan Yogya-Solo, ia akan berusaha mematikan sebagian lampu merah yang ada di sepanjang jalan tersebut. Karena selama ini, lampu merah menjadi sumber kemacetan di ruas jalan Yogya-Solo. Kemacetan akan coba ia urai dengan mengurangi jumlah lampu merah dari 36 menjadi beberapa unit saja. Nantinya, penyeberangan jalan Yogya-Solo di setiap lampu merah ditutup.

Kepala Dinas Operasi Lanud Adisutjipto, Kolonel (Pnb) Indan Gilang mengakui, Bandara Adisutjipto adalah bandara overcapacity baik di dalam bandara ataupun di luar bandara. Di dalam bandara, jumlah penerbangan sebenarnya sudah melampaui batas kenyamanan, sementara di luar bandara kapasitas parkir sangat minim.

"Penerbangannya sangat padat. Apron hanya untuk delapan pesawat, sementara bandara ini tidak hanya sipil tetapi juga militer. Dan selama lebaran penerbangan militer kami hentikan," terangnya.

Distrik Manajer AirNav Indonesia Distrik Yogyakarta, Nono Sunaryadi mengatakan, rata-rata per hari jumlah take off landing di bandara Adisutjipto dari penerbangan sipil dan militer mencapai 255-260 penerbangan. Namun selama Idul Fitri, penerbangan militer dihentikan maka jumlah penerbangan hanya sekitar 160. "Ditambah dengan penerbangan ekstra ada sekitar 164 penerbangan selama lebaran," terangnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6464 seconds (0.1#10.140)