Penyaluran BBM ke Jalur Mudik Tersendat, Ini Penjelasan Pertamina

Selasa, 05 Juli 2016 - 11:24 WIB
Penyaluran BBM ke Jalur...
Penyaluran BBM ke Jalur Mudik Tersendat, Ini Penjelasan Pertamina
A A A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) mengaku telah melakukan sejumlah upaya untuk menyalurkan bahan bakar minyak (BBM) ke seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang dilalui pemudik, khususnya di titik-titik macet. Namun, keadaan jalanan yang macet total juga membuat penyaluran BBM tersendat.

(Baca Juga: Terjebak Macet, Pertamina Antar BBM Langsung ke Pemudik)

Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro menuturkan, kepadatan lalu lintas sangat terasa saat pihaknya akan mendistribusikan BBM di jalur perbatasan antara Brebes dan Cirebon. Jarak terminal BBM Balongan yang hanya sekitar 40 kilometer (km) ke SPBU di daerah Losari harus ditempuh hingga 18 jam.

"Nah itu kita bawa mobil tangki dari terminal BBM Balongan yang hanya berlokasi 40 km dari SPBU di daerah Losari itu membutuhkan waktu dari jam 14.30 WIB baru sampai jam 11.00 WIB besoknya ke Cirebon. Bayangin berapa jam itu. Itu kendala yang kami hadapi. Jadi sekitar 17-18 jam. Bayangin itu cuma 40 km aja," katanya kepada Sindonews di Jakarta, Senin (4/7/2016).

(Baca Juga: Konsumsi BBM di Brebes Naik 250% Imbas Macet Panjang)

Dia menambahkan, permintaan BBM di SPBU kantong juga cukup tinggi. Bahkan, tangki mobil yang berisi 32.000 liter BBM bisa ludes hanya dalam hitungan jam. Hal tersebut yang membuat Pertamina harus mengisi kembali mobil tangki BBM ‎dan terkendala arus lalu lintas yang padat.

"Itu yang membuat kita harus mengembalikan mobil ini ke terminal BBM dan mengisi kembali. Nah, pada saat mereka mau balik lagi ke SPBU itu tantangannya adalah lalu lintas sudah cukup padat," sambungnya.

Oleh sebab itu, pihaknya meminta pengawalan kepolisian agar bisa membantu mobil tangki menembus kepadatan lalu lintas. Bahkan, Pertamina terpaksa mengambil jalur berlawanan (contraflow) untuk menghindari kemacetan.

"Jadi kendalanya itu aja. Tidak ada lagi. Karena kalau dari stok cukup, kita tersedia SPBU kantong. Makanya antisipasi kita adalah kita berkoordinasi dengan lebih baik dan lebih awal dengan pihak kepolisian supaya bisa melakukan pengawalan di jalur-jalur yang padat," ‎pungkasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.5616 seconds (0.1#10.140)