Kepercayaan Pebisnis Inggris Anjlok Usai Brexit
A
A
A
LONDON - Kepercayaan para pelaku bisnis di Inggris telah merosot tajam setelah referendum Brexit berakhir untuk kemenangan suara yang ingin meninggalkan keanggotaan Uni Eropa (UE). Berdasarkan survei yang dilakukan oleh YouGov dan Centre for Economics and Business Research (CEBR) penurunan kepercayaan diri (Pede) pebisnis Inggris telah meningkat dua kali lipat pasca Brexit.
(Baca Juga: Pasca Brexit, Inggris Berencana Pangkas Pajak Perusahaan)
Dilansir BBCnews, Selasa (5/7/2016) jumlah pebisnis yang pesimis seputar ekonomi Negeri Elizabeth -julukan Inggris- itu selama dua belas bulan ke depan melonjak menjadi 49% dalam sepekan setelah referendum dari 25% sebelum jejak pendapat. Kejatuhan kepercayaan para pebisnis ini diyakini dapat menyebabkan perusahaan untuk menarik kembali investasi mereka atau bahkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Direktur di CEBR Scott Corfe mengatakan angka-angka ini menunjukkan reaksi kejut yang signifikan (untuk Brexit). Sementara Gubernur Bank of England Mark Carney menerangkan keputusan bersejarah Inggris untuk meninggalkan UE kemungkinan akan memberikan stimulus lebih untuk ekonomi selama musim panas.
"Bisnis jelas ketakutan dengan hasil referendum dan mereka telah menekan niat untuk belanja modal. Mereka juga pesimistis terkait tingkat ekspor dan pertumbuhan penjualan domestik," jelas Carney.
"Dan kepercayaan pebisnis adalah indikator untuk melihat pertumbuhan ekonomi pada kuartal mendatang. Apa yang ditunjukkan bahwa ekonomi kemungkinan besar akan turun cukup signifikan dalam tiga sampai enam bulan kedepan," sambungnya.
Angka-angka tersebut dinilai menunjukkan bahwa Brexit membuat para pebisnis lebih berhati-hati untuk menentukan penjualan dan ekspor mereka, bahkan memikirkan kembali rencana investasi. Ekspektasi bisnis untuk penjualan Inggris, ekspor dan investasi secara keseluruhan mengalami kejatuhan.
(Baca Juga: Pasca Brexit, Inggris Berencana Pangkas Pajak Perusahaan)
Dilansir BBCnews, Selasa (5/7/2016) jumlah pebisnis yang pesimis seputar ekonomi Negeri Elizabeth -julukan Inggris- itu selama dua belas bulan ke depan melonjak menjadi 49% dalam sepekan setelah referendum dari 25% sebelum jejak pendapat. Kejatuhan kepercayaan para pebisnis ini diyakini dapat menyebabkan perusahaan untuk menarik kembali investasi mereka atau bahkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Direktur di CEBR Scott Corfe mengatakan angka-angka ini menunjukkan reaksi kejut yang signifikan (untuk Brexit). Sementara Gubernur Bank of England Mark Carney menerangkan keputusan bersejarah Inggris untuk meninggalkan UE kemungkinan akan memberikan stimulus lebih untuk ekonomi selama musim panas.
"Bisnis jelas ketakutan dengan hasil referendum dan mereka telah menekan niat untuk belanja modal. Mereka juga pesimistis terkait tingkat ekspor dan pertumbuhan penjualan domestik," jelas Carney.
"Dan kepercayaan pebisnis adalah indikator untuk melihat pertumbuhan ekonomi pada kuartal mendatang. Apa yang ditunjukkan bahwa ekonomi kemungkinan besar akan turun cukup signifikan dalam tiga sampai enam bulan kedepan," sambungnya.
Angka-angka tersebut dinilai menunjukkan bahwa Brexit membuat para pebisnis lebih berhati-hati untuk menentukan penjualan dan ekspor mereka, bahkan memikirkan kembali rencana investasi. Ekspektasi bisnis untuk penjualan Inggris, ekspor dan investasi secara keseluruhan mengalami kejatuhan.
(akr)