Harga Minyak Mentah Dunia Pulih Usai Terjatuh 5%
A
A
A
NEW YORK - Harga minyak mentah dunia tercatat mulai pulih pada perdagangan hari ini setelah merosot ke posisi terendah dalam dua bulan dengan penurunan mencapai 5%. Para pelaku pasar mengatakan outlook ekonomi sepertinya memberikan efek, sementara risiko gangguan pada rantai pasokan telah mengencangkan pasokan minyak global.
Dilansir Reuters hari ini, Jumat (8/7/2016) harga minyak mentah berjangka Brent diperdagangkan di level USD46,88 per barel pada pukul 01.49 GMT akhir pekan ini yang berarti naik 48 sen atau 1,03% dibandingkan sesi perdagangan sebelumnya. Sementara harga minyak mentah AS menguat 37 sen atau 0,82% menjadi USD45,51 per barel.
Minyak mentah global rebound setelah jatuh hingga 5% pada sesi perdagangan sebelumnya untuk berada dalam posisi terburuk dalam dua bulan. Penurunan ini setelah pemerintah AS melaporkan data mingguan persediaan minyak mentah lebih rendah dari yang diperkirakan analis sebelumnya.
Stok minyak mentah komersil AS turun 2,22 juta barel menjadi 524,35 juta barel, berdasarkan data administrasi informasi energi (EIA). Data ini lebih rendah dari yang diharapkan mengakibatkan pada Kamis, kemarin sebagian besar pelaku pasar mencemaskan apa yang terjadi selanjutnya tidak dapat diantisipasi.
Namun pada hari ini para analis mengatakan bahwa jatuhnya harga minyak menanggapi pengurangan persediaan dinilai merupakan reaksi berlebihan. Produksi minyak mentah AS telah jatuh mencapai 12,3% yang mencapai puncaknya pada 2015 dan 8,74 % sejak Januari ini atau sebesar 8,43 juta barel per hari dan menjadi terendah sejak Juni 2014 lalu.
Dilansir Reuters hari ini, Jumat (8/7/2016) harga minyak mentah berjangka Brent diperdagangkan di level USD46,88 per barel pada pukul 01.49 GMT akhir pekan ini yang berarti naik 48 sen atau 1,03% dibandingkan sesi perdagangan sebelumnya. Sementara harga minyak mentah AS menguat 37 sen atau 0,82% menjadi USD45,51 per barel.
Minyak mentah global rebound setelah jatuh hingga 5% pada sesi perdagangan sebelumnya untuk berada dalam posisi terburuk dalam dua bulan. Penurunan ini setelah pemerintah AS melaporkan data mingguan persediaan minyak mentah lebih rendah dari yang diperkirakan analis sebelumnya.
Stok minyak mentah komersil AS turun 2,22 juta barel menjadi 524,35 juta barel, berdasarkan data administrasi informasi energi (EIA). Data ini lebih rendah dari yang diharapkan mengakibatkan pada Kamis, kemarin sebagian besar pelaku pasar mencemaskan apa yang terjadi selanjutnya tidak dapat diantisipasi.
Namun pada hari ini para analis mengatakan bahwa jatuhnya harga minyak menanggapi pengurangan persediaan dinilai merupakan reaksi berlebihan. Produksi minyak mentah AS telah jatuh mencapai 12,3% yang mencapai puncaknya pada 2015 dan 8,74 % sejak Januari ini atau sebesar 8,43 juta barel per hari dan menjadi terendah sejak Juni 2014 lalu.
(akr)