Hadapi Arus Balik Lebaran, SPBU Bayangan Disiapkan
A
A
A
YOGYAKARTA - Pertamina MOR IV Jawa Bagian Tengah dan DIY menerangkan terkait dengan kesiapan di wilayah rawan macet seperti Pintu Masuk Tol Brebes Timur, Pertigaan Pantura Pejagan, Pertigaan Pantura Ketanggungan-Jatibarang, Pertamina menyiapkan Mobil Dispenser Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Bahan Bakar Khusus (BBK) sebagai SPBU Bayangan.
Area Manager Comm dan Relations JBT PT Pertamina Suyanto mengatakan, khusus untuk di jalur rawan macet ini pihaknya menyiapkan masing-masing 6000 liter, 10.000 liter dan 16.000 liter Pertamax. Bahan bakar ini akan disupplai dari TBBM Tegal yang jaraknya cukup dekat dengan titik-titik kemacetan tersebut.
Di samping itu, armada motor dan mobil pick Up juga akan dikerahkan untuk melawan kemacetan yang terjadi di arus balik kali ini. Menurutnya, pasukan bermotor dan Mobil Pick Up ini akan membawa Bahan Bakar dalam bentuk kemasan terbukti handal dalam mensupplai kebutuhan bahan bakar para pemudik di tengah kemacetan.
PT Pertamina juga akan menambahkan 1 MT Portable Tank Operation (PTO) akan mereka gunakan sebagai storage BBK dalam kemasan. "Dua unit MT PTO kami gunakan sebagai SPBU Mobile," ujarnya.
Selain telah disiapkan stok BBM bersubsidi dan BBK untuk menghadapi arus balik Idul Fitri 2016. Area Manager Comm dan Relations JBT PT Pertamina Suyanto mengungkapkan berdasarkan data harian pada (7/8), penyaluran BBM jenis Premium mencapai 11.821 Kiloliter (KL) atau setara 131 % dari rata-rata harian normal.
Sementara untuk Solar sudah mencapai 1.680 KL setara dengan 33 % dari rata-rata harian normal. Sedangkan untuk BBK seperti Pertalite dan Pertamax justru mengalami kenaikan yang cukup signifikan mencapai 100 % lebih dari rata-rata harian. "Hal ini membuktikan bahwa masyarakat sudah mulai sadar akan kualitas," tuturnya.
Pertamina menyiapkan bahan bakar khusus (BBK), Pertamax Plus, Pertalite dan Pertamina Dex sebanyak 400 Kiloliter (KL). Hal ini untuk mengantisipasi lonjakan konsumsi BBK selama musim mudik lebaran yang biasanya terjadi. Pihak Pertamina memperkirakan terjadi kenaikan konsumsi BBK sebesar 50% dibanding hari biasa.
Marketing Branch Manajar Pertamina DIY dan Surakarta Dody Prasetya mengatakan, konsumsi BBK di Yogyakarta biasanya akan mengalami lonjakan dibanding dengan hari biasa selama lebaran nanti. Karena biasanya banyak kendaraan dari luar daerah terutama Jakarta yang memanfaatkan BBK untuk mengisi kendaraan mereka.
Dijelaskan para pemudik dari Jakarta terbiasa lebih memilih bahan bakar khusus dibanding dengan yang biasa. "Mereka lebih faham dengan bahan bakar yang bagus,"tuturnya.
Selama ini lanjut Dody, konsumsi bahan bakar seperti Pertamax, Pertalite, Pertamax plus dan Pertamina Dex mencapai 295 KL dalam sehari. Jumlah tersebut memang belum terlalu besar jika dibandingkan dengan konsumsi bahan bakar biasa. Komposisinya baru sekitar 30% dibanding dengan bahan bakar biasa. Meskipun sebenarnya pihaknya terus berupaya mendorong masyarakat untuk menggunakan bahan bakar khusus tersebut.
Area Manager Comm dan Relations JBT PT Pertamina Suyanto mengatakan, khusus untuk di jalur rawan macet ini pihaknya menyiapkan masing-masing 6000 liter, 10.000 liter dan 16.000 liter Pertamax. Bahan bakar ini akan disupplai dari TBBM Tegal yang jaraknya cukup dekat dengan titik-titik kemacetan tersebut.
Di samping itu, armada motor dan mobil pick Up juga akan dikerahkan untuk melawan kemacetan yang terjadi di arus balik kali ini. Menurutnya, pasukan bermotor dan Mobil Pick Up ini akan membawa Bahan Bakar dalam bentuk kemasan terbukti handal dalam mensupplai kebutuhan bahan bakar para pemudik di tengah kemacetan.
PT Pertamina juga akan menambahkan 1 MT Portable Tank Operation (PTO) akan mereka gunakan sebagai storage BBK dalam kemasan. "Dua unit MT PTO kami gunakan sebagai SPBU Mobile," ujarnya.
Selain telah disiapkan stok BBM bersubsidi dan BBK untuk menghadapi arus balik Idul Fitri 2016. Area Manager Comm dan Relations JBT PT Pertamina Suyanto mengungkapkan berdasarkan data harian pada (7/8), penyaluran BBM jenis Premium mencapai 11.821 Kiloliter (KL) atau setara 131 % dari rata-rata harian normal.
Sementara untuk Solar sudah mencapai 1.680 KL setara dengan 33 % dari rata-rata harian normal. Sedangkan untuk BBK seperti Pertalite dan Pertamax justru mengalami kenaikan yang cukup signifikan mencapai 100 % lebih dari rata-rata harian. "Hal ini membuktikan bahwa masyarakat sudah mulai sadar akan kualitas," tuturnya.
Pertamina menyiapkan bahan bakar khusus (BBK), Pertamax Plus, Pertalite dan Pertamina Dex sebanyak 400 Kiloliter (KL). Hal ini untuk mengantisipasi lonjakan konsumsi BBK selama musim mudik lebaran yang biasanya terjadi. Pihak Pertamina memperkirakan terjadi kenaikan konsumsi BBK sebesar 50% dibanding hari biasa.
Marketing Branch Manajar Pertamina DIY dan Surakarta Dody Prasetya mengatakan, konsumsi BBK di Yogyakarta biasanya akan mengalami lonjakan dibanding dengan hari biasa selama lebaran nanti. Karena biasanya banyak kendaraan dari luar daerah terutama Jakarta yang memanfaatkan BBK untuk mengisi kendaraan mereka.
Dijelaskan para pemudik dari Jakarta terbiasa lebih memilih bahan bakar khusus dibanding dengan yang biasa. "Mereka lebih faham dengan bahan bakar yang bagus,"tuturnya.
Selama ini lanjut Dody, konsumsi bahan bakar seperti Pertamax, Pertalite, Pertamax plus dan Pertamina Dex mencapai 295 KL dalam sehari. Jumlah tersebut memang belum terlalu besar jika dibandingkan dengan konsumsi bahan bakar biasa. Komposisinya baru sekitar 30% dibanding dengan bahan bakar biasa. Meskipun sebenarnya pihaknya terus berupaya mendorong masyarakat untuk menggunakan bahan bakar khusus tersebut.
(akr)