Harga Ayam Potong Tembus Rp50.000/Kg
A
A
A
MAJALENGKA - Harga ayam potong di sejumlah pasar tradisional di Majalengka, Jawa Barat, terus meroket. Hingga H+5 Idul Fitri, harganya mencapai Rp50.000 per kilogram.
Salah seorang penjual ayam goreng, Abizar (33) menuturkan, harga ayam yang meroket membuatnya tak bisa berjualan ayam tepung goreng. "Biasanya H+3 lebaran saya sudah jualan keliling lagi. Sekarang, susah juga kalau dari pasarnya saja harganya semahal itu. Saya mau jual berapa per potongnya," ujar warga Cijati Kabupaten Majalengka itu, Senin (11/7/2016).
Jika harga ayam normal Rp30.000/kg, dia mengungkapkan, menjual ayam tepung goreng seharga Rp4.000-5.000/potong. Sehari, bisa menghabiskan 8-10 kg ayam potong. "Terpaksa sekarang dagangannya libur panjang dulu, nunggu harga ayam turun," tuturnya.
Hal senada diungkapkan pedagang bakso ayam, Naswadi (28). Menurut dia, harga daging ayam potong melonjak sudah terjadi sejak sebelum Ramadhan. "Yang paling tinggi itu, dua hari setelah lebaran. Waktu lebaran harganya Rp45.000/kg, dua hari setelah lebaran naik lagi jadi Rp50.000/kg," katanya.
Keluhan juga dilontarkan para pedagang ayam potong di sejumlah pasar tradisional. Di Pasar Cigasong, pedagang ayam potong mengaku mengalami penurunan omzet penjualan sejak harga ayam potong tembus Rp50.000.
Nurul Puspa (43) pedagang ayam di Pasar Cigasong mengaku, sejak tiga hari lalu omzet penjualan ayamnya menurun. Biasanya dalam sehari dia menghabiskan 2 kuintal ayam potong, namun sejak harga ayam terus naik dia hanya bisa menghabiskan 1/2 kuintal ayam potong saja.
"Itu pun saya dagang di pasarnya sampai jam tiga. Biasanya kalau harga ayam normal cuma sampai jam 11 juga sudah habis," ucapnya.
Dia mengatakan, tak mengetahui pasti kenaikan harga ayam potong hingga mencapai Rp50.000/kg. "Lebaran tahun kemarin hanya naik sampai Rp40.000. Sekarang benar-benar tinggi harganya," katanya.
Selain harga ayam potong, harga cabai pun mengalami kenaikan. Cabai sidomba atau rawit merah, sebelumnya Rp40.000/kg naik menjadi Rp70.000/kg, begitu pun dengan cabai merah Rp70.000/kg yang sebelumnya Rp40.000/kg. Sementara cabai hijau menjadi Rp55.000/kg dari sebelumnya Rp35.000. Telur ayam Rp23.000/kg dari sebelumnya Rp22.000/kg.
"Untuk cabai, sayur-sayuran harganya memang masih tinggi. Biasanya kalau momen lebaran usai harganya normal lagi," kata Yayat pedagang sayur di Pasar Bantarujeg.
Dikatakannya, kenaikan harga bahan pokok, sayuran dan yang lainnya biasa terjadi saat momen hari besar berlangsung. "Kebutuhan meningkat sementara stok barang terbatas. Ini yang biasanya menyebabkan kenaikan," tukasnya.
Salah seorang penjual ayam goreng, Abizar (33) menuturkan, harga ayam yang meroket membuatnya tak bisa berjualan ayam tepung goreng. "Biasanya H+3 lebaran saya sudah jualan keliling lagi. Sekarang, susah juga kalau dari pasarnya saja harganya semahal itu. Saya mau jual berapa per potongnya," ujar warga Cijati Kabupaten Majalengka itu, Senin (11/7/2016).
Jika harga ayam normal Rp30.000/kg, dia mengungkapkan, menjual ayam tepung goreng seharga Rp4.000-5.000/potong. Sehari, bisa menghabiskan 8-10 kg ayam potong. "Terpaksa sekarang dagangannya libur panjang dulu, nunggu harga ayam turun," tuturnya.
Hal senada diungkapkan pedagang bakso ayam, Naswadi (28). Menurut dia, harga daging ayam potong melonjak sudah terjadi sejak sebelum Ramadhan. "Yang paling tinggi itu, dua hari setelah lebaran. Waktu lebaran harganya Rp45.000/kg, dua hari setelah lebaran naik lagi jadi Rp50.000/kg," katanya.
Keluhan juga dilontarkan para pedagang ayam potong di sejumlah pasar tradisional. Di Pasar Cigasong, pedagang ayam potong mengaku mengalami penurunan omzet penjualan sejak harga ayam potong tembus Rp50.000.
Nurul Puspa (43) pedagang ayam di Pasar Cigasong mengaku, sejak tiga hari lalu omzet penjualan ayamnya menurun. Biasanya dalam sehari dia menghabiskan 2 kuintal ayam potong, namun sejak harga ayam terus naik dia hanya bisa menghabiskan 1/2 kuintal ayam potong saja.
"Itu pun saya dagang di pasarnya sampai jam tiga. Biasanya kalau harga ayam normal cuma sampai jam 11 juga sudah habis," ucapnya.
Dia mengatakan, tak mengetahui pasti kenaikan harga ayam potong hingga mencapai Rp50.000/kg. "Lebaran tahun kemarin hanya naik sampai Rp40.000. Sekarang benar-benar tinggi harganya," katanya.
Selain harga ayam potong, harga cabai pun mengalami kenaikan. Cabai sidomba atau rawit merah, sebelumnya Rp40.000/kg naik menjadi Rp70.000/kg, begitu pun dengan cabai merah Rp70.000/kg yang sebelumnya Rp40.000/kg. Sementara cabai hijau menjadi Rp55.000/kg dari sebelumnya Rp35.000. Telur ayam Rp23.000/kg dari sebelumnya Rp22.000/kg.
"Untuk cabai, sayur-sayuran harganya memang masih tinggi. Biasanya kalau momen lebaran usai harganya normal lagi," kata Yayat pedagang sayur di Pasar Bantarujeg.
Dikatakannya, kenaikan harga bahan pokok, sayuran dan yang lainnya biasa terjadi saat momen hari besar berlangsung. "Kebutuhan meningkat sementara stok barang terbatas. Ini yang biasanya menyebabkan kenaikan," tukasnya.
(ven)