Ekonomi Loyo, Target Penjualan Lahan Kawasan Industri Dipangkas
Ekonomi Loyo, Target Penjualan Lahan Kawasan Industri Dipangkas
A
A
A
JAKARTA - Himpunan Kawasan Industri (HKI) memutuskan untuk memangkas target penjualan lahan industri di Jakarta pada tahun ini dari 700 hektare (ha) menjadi hanya 400 ha. Hal ini akibat laju pertumbuhan ekonomi Indonesia masih belum baik.
Ketua Umum HKI Sanny Iskandar mengatakan, pihaknya terpaksa menurunkan target penjualan kawasan industri menjadi sama seperti tahun lalu, yaitu 400 ha. Hingga semester I/2016 realisasi penjualan lahan masih sangat kecil, yaitu sekitar 50 ha.
"Ya, mau enggak mau ada revisi (target penjualan) mungkin akan sekitar 400 ha saja. Kayak tahun lalu, dua tahun lalu 400-450-an ha. Ya, malu sih bilangnya (realisasi penjualan semester 1/2016), angkanya 50 ha aja," ujarnya di Kantor Kemenperin, Jakarta, Rabu (13/7/2016).
Selain itu, lanjut dia, rendahnya penjualan lahan industri disebabkan para tenant membeli lahan hanya dalam skala kecil. Hingga saat ini, belum ada lagi potensi investasi di kawasan industri yang membutuhkan lahan luas.
"Menurut saya itu kombinasi keduanya (penyebab rendahnya penjualan). Karena sebetulnya tahun sebelumnya pembelian lahan sudah banyak. Kalau industri kan beli lahan sekaligus, seperti automotif. kalau sekali 100 ha, enggak semuanya dibangun. Ada pengembangan baru pakai lahan sama. Enggak akan beli sedikit-sedikit, karena kan nanti enggak nyatu," tandasnya.
Ketua Umum HKI Sanny Iskandar mengatakan, pihaknya terpaksa menurunkan target penjualan kawasan industri menjadi sama seperti tahun lalu, yaitu 400 ha. Hingga semester I/2016 realisasi penjualan lahan masih sangat kecil, yaitu sekitar 50 ha.
"Ya, mau enggak mau ada revisi (target penjualan) mungkin akan sekitar 400 ha saja. Kayak tahun lalu, dua tahun lalu 400-450-an ha. Ya, malu sih bilangnya (realisasi penjualan semester 1/2016), angkanya 50 ha aja," ujarnya di Kantor Kemenperin, Jakarta, Rabu (13/7/2016).
Selain itu, lanjut dia, rendahnya penjualan lahan industri disebabkan para tenant membeli lahan hanya dalam skala kecil. Hingga saat ini, belum ada lagi potensi investasi di kawasan industri yang membutuhkan lahan luas.
"Menurut saya itu kombinasi keduanya (penyebab rendahnya penjualan). Karena sebetulnya tahun sebelumnya pembelian lahan sudah banyak. Kalau industri kan beli lahan sekaligus, seperti automotif. kalau sekali 100 ha, enggak semuanya dibangun. Ada pengembangan baru pakai lahan sama. Enggak akan beli sedikit-sedikit, karena kan nanti enggak nyatu," tandasnya.
(dmd)
Explore More