Daging Kerbau dari India Siap Dijual Rp60 Ribu/Kg
A
A
A
JAKARTA - Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) siap merealisasikan impor daging kerbau dari India dalam waktu dekat. Rencananya, daging kerbau tersebut akan masuk ke Tanah Air pada bulan ini.
Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan, pada tahap awal daging kerbau asal Negeri Bollywood tersebut akan masuk sekitar 9.000 ton. Nantinya, daging kerbau ini akan dijual seharga Rp60.000 per kilogram (kg).
"Jadi bulan ini mulai masuk (daging kerbau impor dari India). Tepatnya masih belum, tahap pertama 9.000 sekian ton. Dijual Rp60.000-an per kg," katanya di Gedung Kemendag, Jakarta, Kamis (14/7/2016).
Sementara itu, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Luar Negeri Kemendag Karyanto Suprih menambahkan, impor daging kerbau yang dipilih pemerintah diharapkan dapat menurunkan harga daging sapi yang masih mahal. Apalagi, harganya sudah cukup turun dengan impor daging sapi beberapa waktu lalu.
"Sekarang lihat saja walaupun masih Rp120 ribuan (daging sapi) kan setelah dikasih impor banyak bisa menahan. Dan yang Rp80 ribu juga banyak," imbuh dia.
Menurutnya, daging kerbau tidak kalah peminatnya dengan daging sapi. Bahkan, orang-orang di Sumatera lebih suka memakan daging kerbau ketimbang daging sapi. Hanya saja, masyarakat Indonesia secara keseluruhan belum terbiasa untuk mengonsumsinya.
"Kan belum pernah (impor daging kerbau). Gimana enggak diminati. Orang Sumatera itu makan daging kerbau, orang Malaysia juga. Kan belum masuk. Mungkin satu dua bulan belum biasa," tandasnya.
Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan, pada tahap awal daging kerbau asal Negeri Bollywood tersebut akan masuk sekitar 9.000 ton. Nantinya, daging kerbau ini akan dijual seharga Rp60.000 per kilogram (kg).
"Jadi bulan ini mulai masuk (daging kerbau impor dari India). Tepatnya masih belum, tahap pertama 9.000 sekian ton. Dijual Rp60.000-an per kg," katanya di Gedung Kemendag, Jakarta, Kamis (14/7/2016).
Sementara itu, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Luar Negeri Kemendag Karyanto Suprih menambahkan, impor daging kerbau yang dipilih pemerintah diharapkan dapat menurunkan harga daging sapi yang masih mahal. Apalagi, harganya sudah cukup turun dengan impor daging sapi beberapa waktu lalu.
"Sekarang lihat saja walaupun masih Rp120 ribuan (daging sapi) kan setelah dikasih impor banyak bisa menahan. Dan yang Rp80 ribu juga banyak," imbuh dia.
Menurutnya, daging kerbau tidak kalah peminatnya dengan daging sapi. Bahkan, orang-orang di Sumatera lebih suka memakan daging kerbau ketimbang daging sapi. Hanya saja, masyarakat Indonesia secara keseluruhan belum terbiasa untuk mengonsumsinya.
"Kan belum pernah (impor daging kerbau). Gimana enggak diminati. Orang Sumatera itu makan daging kerbau, orang Malaysia juga. Kan belum masuk. Mungkin satu dua bulan belum biasa," tandasnya.
(izz)