Yen Masih Loyo, Rupiah Akhir Pekan Dibuka Terapresiasi
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini dibuka kembali menguat setelah kemarin ditutup naik tipis. Rupiah menguat pada saat yen tidak berdaya melawan USD.
Posisi rupiah terhadap USD berdasarkan data Yahoo Finance dibuka pada level Rp13.075/USD atau menguat dibanding penutupan kemarin di level 13.085/USD. Namun, pada pukul 10.00 WIB rupiah tercatat semakin menguat ke level Rp13.060/USD dengan kisaran harian Rp13.032-Rp13.080/USD.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah pagi dibuka pada level Rp13.086/USD. Posisi ini tercatat menguat dari posisi sebelumnya di level Rp13.088/USD.
Sementara menurut data Bloomberg, rupiah dibuka berada pada posisi Rp13.066/USD dengan kisaran harian Rp13.066-Rp13.094/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah menguat dibanding penutupan kemarin yang berada di level Rp13.073/USD, namun pada pukul 10.00 WIB pagi berada di level Rp13.085/USD.
Seperti dikutip dari Reuters, Kamis (14/7/2016), yen masih melemah terhadap USD pada hari ini dan berada di jalur untuk kerugian cukup dalam selama sepakn, di bawah tekanan dari meningkatkan sentimen risiko dan spekulasi bahwa pembuat kebijakan Jepang bisa mengadopsi stimulus moneter yang lebih radikal.
USD terhadap yen naik tipis 0,1% menjadi 105,46 setelah naik dalam tiga pekan di level 105,935. USD telah menguat sekitar 4,8% terhadap yen sejauh pekan ini.
Sementara, yen telah berhasil mendapatkan kembali beberapa pijakan setelah pemerintah pusat dan pejabat bank yang terlibat langsung dalam pembuatan kebijakan mengatakan tidak ada kesempatan bahwa Jepang akan resor untuk "helicopter money".
"Setiap berita utama terkait dengan kebijakan Jepang perlu diawasi dengan ketat," kata Shinichiro Kadota, ahli strategi FX untuk Barclays.
Menurutnya, pergerakan USD/yen kemungkinan akan tetap peka terhadap setiap berita utama tersebut. Di sisi lain, Dolar Australia sensitif terhadap risiko terhadap yen, menyusul laporan bahwa penyerang menewaskan sedikitnya 73 orang saat di kota Riviera Perancis Nice kemarin.
Dolar Australia terhadap yen terakhir diperdagangkan di level 80,27 atau turun 0,1% pada hari ini, dan tergelincir ke level 79,91 sebelumnya. Terhadap USD, Aussie tergelincir 0,2% menjadi 0,7617.
Poundsterling terhadap USD naik 0,5% menjadi 1,3415, setelah naik 1,5% pada Kamis, karena Bank of England (BoE) mempertahankan suku bunga. Harapan bahwa BOE akan memudahkan kebijakan segera, namun membantu keuntungan sterling, yang masih di bawah posisi tinggi dua pekan di level 1,3480.
Posisi rupiah terhadap USD berdasarkan data Yahoo Finance dibuka pada level Rp13.075/USD atau menguat dibanding penutupan kemarin di level 13.085/USD. Namun, pada pukul 10.00 WIB rupiah tercatat semakin menguat ke level Rp13.060/USD dengan kisaran harian Rp13.032-Rp13.080/USD.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah pagi dibuka pada level Rp13.086/USD. Posisi ini tercatat menguat dari posisi sebelumnya di level Rp13.088/USD.
Sementara menurut data Bloomberg, rupiah dibuka berada pada posisi Rp13.066/USD dengan kisaran harian Rp13.066-Rp13.094/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah menguat dibanding penutupan kemarin yang berada di level Rp13.073/USD, namun pada pukul 10.00 WIB pagi berada di level Rp13.085/USD.
Seperti dikutip dari Reuters, Kamis (14/7/2016), yen masih melemah terhadap USD pada hari ini dan berada di jalur untuk kerugian cukup dalam selama sepakn, di bawah tekanan dari meningkatkan sentimen risiko dan spekulasi bahwa pembuat kebijakan Jepang bisa mengadopsi stimulus moneter yang lebih radikal.
USD terhadap yen naik tipis 0,1% menjadi 105,46 setelah naik dalam tiga pekan di level 105,935. USD telah menguat sekitar 4,8% terhadap yen sejauh pekan ini.
Sementara, yen telah berhasil mendapatkan kembali beberapa pijakan setelah pemerintah pusat dan pejabat bank yang terlibat langsung dalam pembuatan kebijakan mengatakan tidak ada kesempatan bahwa Jepang akan resor untuk "helicopter money".
"Setiap berita utama terkait dengan kebijakan Jepang perlu diawasi dengan ketat," kata Shinichiro Kadota, ahli strategi FX untuk Barclays.
Menurutnya, pergerakan USD/yen kemungkinan akan tetap peka terhadap setiap berita utama tersebut. Di sisi lain, Dolar Australia sensitif terhadap risiko terhadap yen, menyusul laporan bahwa penyerang menewaskan sedikitnya 73 orang saat di kota Riviera Perancis Nice kemarin.
Dolar Australia terhadap yen terakhir diperdagangkan di level 80,27 atau turun 0,1% pada hari ini, dan tergelincir ke level 79,91 sebelumnya. Terhadap USD, Aussie tergelincir 0,2% menjadi 0,7617.
Poundsterling terhadap USD naik 0,5% menjadi 1,3415, setelah naik 1,5% pada Kamis, karena Bank of England (BoE) mempertahankan suku bunga. Harapan bahwa BOE akan memudahkan kebijakan segera, namun membantu keuntungan sterling, yang masih di bawah posisi tinggi dua pekan di level 1,3480.
(izz)