Oleh-oleh Menkeu dari Hasil Pertemuan G20

Senin, 25 Juli 2016 - 17:44 WIB
Oleh-oleh Menkeu dari...
Oleh-oleh Menkeu dari Hasil Pertemuan G20
A A A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Beodjonegoro menerangkan ada beberapa hal utama yang menjadi sorotan dalam pertemuan negara-negara G20 pekan lalu di Chengdu, China. Dia menambahkan negara G20 beranggapan efek keluarnya Inggris dari keanggotaan Uni Eropa (UE) alias Brexit tidak seberat yang dibayangkan.

Namun, seluruh negara anggota menganggap ada setback (kemunduran) utamanya di sektor ekonomi meskipun pada umumnya mereka meyakini bahwa Inggris bisa menyelesaikannya dengan UE.

"Di sana mereka mengkhawatirkan soal Brexit. Meskipun secara umum concern terhadap Brexit tidak seberat yang dibayangkan, tapi praktis semua menganggap ada setback gara-gara Brexit ini. Tapi tetap saja G20 meyakini masalah Brexit ini bisa ditangani dengan baik antara Inggris dan Uni Eropa," kata Bambang di Gedung DPR, Jakarta, Senin (25/7/2016).

(Baca Juga: G20 Komitmen Melindungi Pertumbuhan Global Pasca Brexit)

Pembahasan lainnya, jelas dia yakni soal Amerika Serikat (AS) yang hingga saat ini tidak ada update khusus mengenai fed fund rate (suku bunga bank sentral AS). Karena mereka masih melihat perkembangan ekonomi di domestik mereka.

"Selain itu mereka terus melihat perkembangan penyerapan tenaga kerja, inflasi dan sebagainya, tapi belum ada tanda-tanda mereka segera mempercepat kenaikan tingkat bunga," sambungnya.

Dia menambahkan konsen Indonesia yakni intervensi khusus mengenai persiapan pertukaran data secara terbuka 2018. Hal ini lantaran, menurutnya harus ada sanksi atau semacam hukuman kepada negara yang sudah ikut tapi tidak patuh.

"Kedua, kami menyampaikan informasi bahwa kemungkinan ada beberapa yurisdiksi yang mencari celah untuk tidak mengikuti ketentuan AEOI. Jadi kita minta G20 mewaspadai hal ini dan memastikan semua yurisdiksi negara mupun bukan negara untuk benar-benar bisa diikat dalam ketentuan AEOI," tegasnya.

Nantinya, negara yang memang ketahuan mencari celah untuk tidak ikut serta dalam AEOI, akan mendapatkan sanksi tegas dari negara-negara G20."Counter measure nya ya semacam blakclist dan sanksi dalam bentuk aliran uang, atau pengakuan terhadap sistem keuangan dan seterusnya," pungkas Bambang.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8167 seconds (0.1#10.140)