DPK Bank Mandiri Tumbuh Menjadi Rp691,4 T
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Mandiri Tbk (Bank Mandiri) hingga akhir Juni 2016, berhasil mencatatkan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh menjadi Rp691,4 triliun.
Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan perseroan juga telah berhasil menurunkan beban bunga sebesar 9,3% secara tahunan, seiring meningkatnya komposisi dana murah Perseroan. Sementara itu, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh menjadi Rp691,4 triliun pada akhir Juni 2016 dari Rp654,9 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.
"Dari pencapaian tersebut, total dana murah (giro dan tabungan) yang berhasil dikumpulkan Bank Mandiri mencapai Rp439,4 triliun, yang terutama didorong oleh peningkatan tabungan sebesar Rp37,1 triliun menjadi Rp273,6 triliun" ujar dia.
Bank Mandiri juga berhasil menjaga fungsi intermediasi ke berbagai segmen usaha di Indonesia di tengah kondisi ekonomi yang fluktuatif, termasuk kredit ke segmen mikro, yang secara tahunan tumbuh tertinggi diantara segmen lainnya, mencapai 15,9%, dari Rp39,7 triliun di kuartal II/2015 menjadi Rp46 triliun pada Juni 2016.
"Kami juga telah menyalurkan tambahan kredit secara gross (bank only) sebesar Rp96,0 triliun," ungkap Rohan.
Menurut dia, jumlah tersebut bersumber dari pencairan kredit sebesar Rp231,9 triliun dikurangi angsuran sebesar Rp135,9 triliun. Dari total kredit yang disalurkan Bank Mandiri sebesar Rp547,0 triliun (bank only), sebesar 86,1% diantaranya merupakan kredit produktif, termasuk pembiayaan ke sektor infrastruktur serta usaha mikro kecil dan menengah.
Seiring realisasi proyek-proyek infrastruktur oleh pemerintah, hingga Juni 2016, perseroan telah berkomitmen untuk menyalurkan kredit ke sektor infrastruktur dengan limit pembiayaan mencapai Rp89,9 triliun. "Meskipun kondisi perekonomian nasional maupun regional masih belum kondusif, jumlah ini lebih tinggi dari periode yang sama tahun sebelumnya, yang tercatat sekitar Rp75 triliun," terang Rohan.
Perseroan juga turut menyalurkan pembiayaan khusus dengan skema penjaminan pemerintah, yaitu melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Hingga akhir Juni 2016, jumlah nasabah KUR Bank Mandiri tercatat sebanyak lebih dari 630,5 ribu nasabah dengan limit sebesar Rp29,0 triliun.
“Pencapaian ini merupakan bagian dari komitmen kami dalam mengakselerasi perekonomian nasional serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkap Rohan. Disamping itu, emiten BUMN ini juga terus memperkuat bisnis secara berkelanjutan dengan fokus kepada pengembangan sektor-sektor potensial, baik di dalam negeri maupun di kawasan regional Asia Tenggara.
Untuk mendukung rencana tersebut, saat ini perseroan tengah menyiapkan platform untuk pengembangan bisnis secara anorganik di luar negeri. Saat ini, Bank Mandiri telah memiliki kantor di Hong Kong, Singapura, Shanghai, London, Kepulauan Cayman, Dili serta satu kantor perwakilan di Malaysia.
“Kami juga mengkaji kemungkinan untuk mengembangkan bisnis ke tiga negara ASEAN lainnya, yaitu Filipina, Vietnam dan Myanmar,” kata Rohan. Untuk pengembangannya sendiri, Bank Mandiri nantinya akan menggandeng mitra lokal yang telah mengenal kondisi pasar di negara-negara itu. “Kami akan membentuk tim untuk menjajaki potensi dan peluang-peluang di Filipina, Vietnam dan Myanmar,” tandasnya.
Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan perseroan juga telah berhasil menurunkan beban bunga sebesar 9,3% secara tahunan, seiring meningkatnya komposisi dana murah Perseroan. Sementara itu, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh menjadi Rp691,4 triliun pada akhir Juni 2016 dari Rp654,9 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.
"Dari pencapaian tersebut, total dana murah (giro dan tabungan) yang berhasil dikumpulkan Bank Mandiri mencapai Rp439,4 triliun, yang terutama didorong oleh peningkatan tabungan sebesar Rp37,1 triliun menjadi Rp273,6 triliun" ujar dia.
Bank Mandiri juga berhasil menjaga fungsi intermediasi ke berbagai segmen usaha di Indonesia di tengah kondisi ekonomi yang fluktuatif, termasuk kredit ke segmen mikro, yang secara tahunan tumbuh tertinggi diantara segmen lainnya, mencapai 15,9%, dari Rp39,7 triliun di kuartal II/2015 menjadi Rp46 triliun pada Juni 2016.
"Kami juga telah menyalurkan tambahan kredit secara gross (bank only) sebesar Rp96,0 triliun," ungkap Rohan.
Menurut dia, jumlah tersebut bersumber dari pencairan kredit sebesar Rp231,9 triliun dikurangi angsuran sebesar Rp135,9 triliun. Dari total kredit yang disalurkan Bank Mandiri sebesar Rp547,0 triliun (bank only), sebesar 86,1% diantaranya merupakan kredit produktif, termasuk pembiayaan ke sektor infrastruktur serta usaha mikro kecil dan menengah.
Seiring realisasi proyek-proyek infrastruktur oleh pemerintah, hingga Juni 2016, perseroan telah berkomitmen untuk menyalurkan kredit ke sektor infrastruktur dengan limit pembiayaan mencapai Rp89,9 triliun. "Meskipun kondisi perekonomian nasional maupun regional masih belum kondusif, jumlah ini lebih tinggi dari periode yang sama tahun sebelumnya, yang tercatat sekitar Rp75 triliun," terang Rohan.
Perseroan juga turut menyalurkan pembiayaan khusus dengan skema penjaminan pemerintah, yaitu melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Hingga akhir Juni 2016, jumlah nasabah KUR Bank Mandiri tercatat sebanyak lebih dari 630,5 ribu nasabah dengan limit sebesar Rp29,0 triliun.
“Pencapaian ini merupakan bagian dari komitmen kami dalam mengakselerasi perekonomian nasional serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkap Rohan. Disamping itu, emiten BUMN ini juga terus memperkuat bisnis secara berkelanjutan dengan fokus kepada pengembangan sektor-sektor potensial, baik di dalam negeri maupun di kawasan regional Asia Tenggara.
Untuk mendukung rencana tersebut, saat ini perseroan tengah menyiapkan platform untuk pengembangan bisnis secara anorganik di luar negeri. Saat ini, Bank Mandiri telah memiliki kantor di Hong Kong, Singapura, Shanghai, London, Kepulauan Cayman, Dili serta satu kantor perwakilan di Malaysia.
“Kami juga mengkaji kemungkinan untuk mengembangkan bisnis ke tiga negara ASEAN lainnya, yaitu Filipina, Vietnam dan Myanmar,” kata Rohan. Untuk pengembangannya sendiri, Bank Mandiri nantinya akan menggandeng mitra lokal yang telah mengenal kondisi pasar di negara-negara itu. “Kami akan membentuk tim untuk menjajaki potensi dan peluang-peluang di Filipina, Vietnam dan Myanmar,” tandasnya.
(dmd)