Cermin Reshuffle Menteri bidang Ekonomi di Mata BCA
Cermin Reshuffle Menteri bidang Ekonomi di Mata BCA
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memilih menteri yang tepat dalam reshuffle Kabinet Kerja Jilid II, khususnya dalam bidang ekonomi.
Wakil Presiden Direktur BCA Eugene Keith Galbraith mengatakan, hal yang tercermin dari reshuffle tersebut, yakni banyaknya ekonom mengisi posisi menteri bidang ekonomi. Salah satu yang populer yaitu diangkatnya Sri Mulyani menjadi menteri keuangan menggantikan Bambang Brodjonegoro.
"Kami merasa bahwa yang tercermin dalam reshuffle kabinet itu adalah ada banyak ekonom kompeten sekali berperan sebagai menteri, dirjen, dan lain-lain," ujarnya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (29/7/2016).
Eugene menjelaskan, BCA tetap optimistis dengan adanya pergantian menteri dalam Kabinet Kerja. Diharapkan, pemerintah dapat terus meningkatkan kualitas kebijakan yang dibuat. "Sehingga, kami optimistis kebijakan pemerintah disempurnakan terus didukung pejabat kompeten," kata dia.
Salah satu kebijakan terbaru yang akan diterapkan, yakni pelonggaran Loan to Value (LTV) sektor properti dengan menurunkan biaya down payment (DP).
"LTV enggak ngaruh karena KPR BCA dalam portofolio, artinya waktu pelepasan kredit 60%-70%, nasabah BCA pada umumnya bayar 30% dari harga pokok. Kalau dilonggarkan 20%, 10% tidak pengaruh tapi jadi kesempatan banyak orang bisa beli rumah," pungkasnya.
Wakil Presiden Direktur BCA Eugene Keith Galbraith mengatakan, hal yang tercermin dari reshuffle tersebut, yakni banyaknya ekonom mengisi posisi menteri bidang ekonomi. Salah satu yang populer yaitu diangkatnya Sri Mulyani menjadi menteri keuangan menggantikan Bambang Brodjonegoro.
"Kami merasa bahwa yang tercermin dalam reshuffle kabinet itu adalah ada banyak ekonom kompeten sekali berperan sebagai menteri, dirjen, dan lain-lain," ujarnya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (29/7/2016).
Eugene menjelaskan, BCA tetap optimistis dengan adanya pergantian menteri dalam Kabinet Kerja. Diharapkan, pemerintah dapat terus meningkatkan kualitas kebijakan yang dibuat. "Sehingga, kami optimistis kebijakan pemerintah disempurnakan terus didukung pejabat kompeten," kata dia.
Salah satu kebijakan terbaru yang akan diterapkan, yakni pelonggaran Loan to Value (LTV) sektor properti dengan menurunkan biaya down payment (DP).
"LTV enggak ngaruh karena KPR BCA dalam portofolio, artinya waktu pelepasan kredit 60%-70%, nasabah BCA pada umumnya bayar 30% dari harga pokok. Kalau dilonggarkan 20%, 10% tidak pengaruh tapi jadi kesempatan banyak orang bisa beli rumah," pungkasnya.
(izz)
Explore More