Juli, Harga Gabah di Semua Tingkat Ini Menurun
A
A
A
JAKARTA - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan, selama Juli 2016, harga gabah di tingkat petani dan penggiling tercatat sama-sama menurun jika dibandingkan bulan sebelumnya. Selama Juli 2016, gabah kering panen (GKP) di tingkat petani harganya Rp4.376 per kilogram/kg atau turun 2,79%.
Sedangkan di tingkat penggilingan, Rp4.458 per kg atau turun 3,03% dibandingkan harga gabah kualitas yang sama pada Juni 2016.
"Untuk harga gabah kering giling (GKG) di petani tercatat Rp5.380 per kg atau turun 0,92%. Dan di tingkat penggilingan Rp5.473 per kg atau turun 0,97%," kata Suryamin, Jakarta, Senin (1/8/2016).
Sama halnya dengan harga gabah kualitas rendah, di petani juga mengalami penurunan yakni Rp3.831 per kg atau turun 4,41% dan di penggilingan Rp3.912 per kg, turun 4,82% dibandingkan periode sebelumnya.
BPS menduga, penurunan harga gabah di setiap kelompok ini adalah karena akan ada musim kemarau yang terjadi di Indonesia sehingga dimanfaatkan oleh petani untuk tanam gandum.
"Kami dapat info dari BMKG akan ada musim kemarau, jadi dimanfaat lagi oleh petani menanam gandum. Sekarang turunnya enggak terlalu drastis karena cuaca bagus," kata dia.
Suryamin mengatakan, harus ada sosialisasi ke masyarakat khususnya petani bahwa akan ada kemarau panjang, karena September-Desember akan ada musim hujan lagi.
"Sosialisasi itu harus ada karena supaya petani dan pemerintah siap. Kan beras bobotnya tinggi dan konsumsi 255 juta penduduk makan nasi semua," pungkasnya.
Sedangkan di tingkat penggilingan, Rp4.458 per kg atau turun 3,03% dibandingkan harga gabah kualitas yang sama pada Juni 2016.
"Untuk harga gabah kering giling (GKG) di petani tercatat Rp5.380 per kg atau turun 0,92%. Dan di tingkat penggilingan Rp5.473 per kg atau turun 0,97%," kata Suryamin, Jakarta, Senin (1/8/2016).
Sama halnya dengan harga gabah kualitas rendah, di petani juga mengalami penurunan yakni Rp3.831 per kg atau turun 4,41% dan di penggilingan Rp3.912 per kg, turun 4,82% dibandingkan periode sebelumnya.
BPS menduga, penurunan harga gabah di setiap kelompok ini adalah karena akan ada musim kemarau yang terjadi di Indonesia sehingga dimanfaatkan oleh petani untuk tanam gandum.
"Kami dapat info dari BMKG akan ada musim kemarau, jadi dimanfaat lagi oleh petani menanam gandum. Sekarang turunnya enggak terlalu drastis karena cuaca bagus," kata dia.
Suryamin mengatakan, harus ada sosialisasi ke masyarakat khususnya petani bahwa akan ada kemarau panjang, karena September-Desember akan ada musim hujan lagi.
"Sosialisasi itu harus ada karena supaya petani dan pemerintah siap. Kan beras bobotnya tinggi dan konsumsi 255 juta penduduk makan nasi semua," pungkasnya.
(ven)