Tarif Angkutan Umum Dongkrak Inflasi Jateng
Tarif Angkutan Umum Dongkrak Inflasi Jateng
A
A
A
SEMARANG - Kenaikan tarif angkutan umum selama arus mudik dan balik Idul Fitri di bulan Juli mendongrak inflasi di Jawa Tengah. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi di Jateng mengalami kenaikan, dari bulan sebelumnya (Juni) sebesar 0,41 %, naik menjadi 1,00% di bulan Juli.
Kepala BPS Jateng, Margo Yuwono mengatakan, kebutuhan angkutan umum saat Idul Fitri sangat tinggi, dimana tarifnya pun naik, sehingga cukup mendongkrak inflasi. Tarif angkutan umum selama masa Idul Fitri mengalami kenaikan sebesar 2,16% jika dibanding bulan-bulan biasanya. Sektor tersebut bahkan menyumbang terjadinya inflasi sebesar 1%.
“Laju inflasi buln Juli 2016 memang sudah diprediksi sebelumnya, seiring momentum Lebaran. Selain tarif angkutan, komiditas lain yang mendongkrak inflasi yakni harga bawang merah dan daging ayam ras,” katanya, Senin (1/8/2016).
Menurutnya, secara umum inflasi terjadi di semua kota di Jateng yang dilakukan survei biaya hidup. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tegal sebesar 1,52%, disusul Kabupaten Kudus sebesar 1.09%, dan Kota Semarang sebesar 1,05%. Sementara inflasi terendah terjadi di Kota Surakarta sebesar 0,62%.
Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Jawa Tengah, Jam Jam Zamachsyari menambahkan meski di bulan Juli ada secara umum beberapa komoditas mengalami kenaikan harga namun, tetapi ada beberapa harga yang mengalami penurunan sehingga mampu meredam laju inflasi.
“Komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain telur ayam ras, minyak goreng, bawang putih, dan beberapa lainnya,” katanya.
Laju inflasi tahun kalender Juli 2016 sebesar 1,72 % lebih tinggi dibandingkan inflasi tahun kalender Juli 2015 yang mengalami inflasi sebesar 1,41 %. Sedangkan laju inflasi year on year (yoy) Juli 2016 sebesar 3,05 % lebih rendah dibandingkan laju inflasi yoy Juli 2015 yang mengalami inflasi sebesar 6,36 %.
Kepala BPS Jateng, Margo Yuwono mengatakan, kebutuhan angkutan umum saat Idul Fitri sangat tinggi, dimana tarifnya pun naik, sehingga cukup mendongkrak inflasi. Tarif angkutan umum selama masa Idul Fitri mengalami kenaikan sebesar 2,16% jika dibanding bulan-bulan biasanya. Sektor tersebut bahkan menyumbang terjadinya inflasi sebesar 1%.
“Laju inflasi buln Juli 2016 memang sudah diprediksi sebelumnya, seiring momentum Lebaran. Selain tarif angkutan, komiditas lain yang mendongkrak inflasi yakni harga bawang merah dan daging ayam ras,” katanya, Senin (1/8/2016).
Menurutnya, secara umum inflasi terjadi di semua kota di Jateng yang dilakukan survei biaya hidup. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tegal sebesar 1,52%, disusul Kabupaten Kudus sebesar 1.09%, dan Kota Semarang sebesar 1,05%. Sementara inflasi terendah terjadi di Kota Surakarta sebesar 0,62%.
Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Jawa Tengah, Jam Jam Zamachsyari menambahkan meski di bulan Juli ada secara umum beberapa komoditas mengalami kenaikan harga namun, tetapi ada beberapa harga yang mengalami penurunan sehingga mampu meredam laju inflasi.
“Komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain telur ayam ras, minyak goreng, bawang putih, dan beberapa lainnya,” katanya.
Laju inflasi tahun kalender Juli 2016 sebesar 1,72 % lebih tinggi dibandingkan inflasi tahun kalender Juli 2015 yang mengalami inflasi sebesar 1,41 %. Sedangkan laju inflasi year on year (yoy) Juli 2016 sebesar 3,05 % lebih rendah dibandingkan laju inflasi yoy Juli 2015 yang mengalami inflasi sebesar 6,36 %.
(ven)
Explore More