Rupiah Ditutup Tertekan Saat Euro Membaik

Selasa, 02 Agustus 2016 - 17:03 WIB
Rupiah Ditutup Tertekan...
Rupiah Ditutup Tertekan Saat Euro Membaik
A A A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini berakhir variatif cenderung tertekan saat euro meningkat untuk pertama kalinya dalam satu bulan terakhir. Sementara pemotongan suku bunga oleh Bank Sentral Australia gagal melemahkan dolar Australia.

Menurut data Sindonews bersumber dari Limas, rupiah berakhir ada di posisi Rp13.095/USD atau membaik dari penutupan sebelumnya yang berada di level Rp13.098/USD dengan kenaikan tipis sebesar tiga poin.

Berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah hari ini berakhir melemah ke level Rp13.095/USD dengan kisaran harian Rp13.015-Rp13.095/USD. Posisi rupiah memperlihatkan penurunan dari penutupan kemarin di level Rp13.070/USD.

Di sisi lain, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah tertahan di level Rp13.079/USD. Posisi ini tercatat lebih baik dari posisi sebelumnya di level Rp13.080/USD.

Posisi rupiah menurut data Bloomberg sore ini, tercatat menyusut pada level Rp13.090/USD atau turun jika dibanding penutupan kemarin di posisi Rp13.047/USD. Pergerakan mata uang Garuda hari ini berada pada kisaran harian Rp13.048-Rp13.100/USD.

Dilansir Reuters, Selasa (2/8/2016) euro membaik untuk pertama kalinya dalam sebulan saat yen mencetak posisi terkuat dalam tiga pekan, mendorong melewati 102 yen per dolar untuk pertama kalinya sejak awal Juli. Kondisi ini terimbas keputusan kabinet Jepang yang menyetujui paket stimulus sebesar 13,5 triliun yen.

Indeks USD terhadap enam mata uang utama berada di level 95.458 atau lebih rendah dibandingkan pekan lalu pada posisi 95.384. Saat melawan yen, USD juga berkurang 0,6% menjadi 101.70. Di sisi lain yen melemah 0,4% ke level 1.1203 terhadap euro.

Setelah beberapa kerugian awal terimbas keputusan Bank Sentral Australia memangkas suku bunga, mata uang Australia naik 0,4% menjadi 0.7561 terhadap USD.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1021 seconds (0.1#10.140)