Dorong Gerakan Non Tunai, Bank BRI Gandeng Pertamina
A
A
A
MANADO - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk melakukan Join Promo dengan PT Pertamina dalam penggunaan layanan Electronic Data Captured (EDC) untuk pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite dan Pertamax di 54 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Sulawesi Utara.
"Join promo BRI dengan PT Pertamina (Persero) yang kami lakukan ini dengan skema bussines to bussines, dimaksudkan terutama untuk meningkatkan layanan perbankan bagi masyarakat sekaligus menyokong gerakan nasional non tunai yang dicetuskan pemerintah melalui Bank Indonesia," kata Pemimpin Wilayah PT BRI (Persero) Tbk Manado, Yoshua Palti Hutapea saat di Acara Opening Ceremony Join Promo BRI dan Pertamina di SPBU COCO di Jalan Piere Tendean, Manado.
Join Promo BRI dan Pertamina bertajuk Pertamax Untung Beliung merupakan Join promo pertama di Indonesia antara kedua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini. Dijelaskan Hutapea, dengan join Promo ini konsumen akan mendapatkan benefit lebih, antara lain memberikan rasa aman dan nyaman dalam bertransaksi, sekaligus pencatatan nominal yang akurat.
Bahkan selama periode promosi, yang berlangsung Agustus hingga Desember 2016, setiap pembelian pertamax dan pertalite minimal senilai Rp200.000 pada hari Sabtu dan Minggu, konsumen berhak mendapat tambahan 1 liter pertamax/pertalite gratis.
Di samping itu, setiap transaksi pembelian pertamax atau pertalite, untuk motor maupun mobil menggunakan kartu debit ataupun kartu kredit BRI, konsumen berhak mendapat 1 undian yang akan diundi pada akhir periode dengan hadiah utama 1 unit sepeda motor.
Bahkan, bagi pemilik SPBU yang berhasil melakukan transaksi tertinggi setiap bulan menggunakan EDC BRI, berhak atas reward dari BRI senilai Rp1 juta, dan sejumlah reward lainnya. "Kita ingin terus mengedukasi masyarakat dalam upaya menuju cashless society," katanya.
Sementara itu, Marketing Branch Manager Pertamina Suluttenggo, Rahman Pramono Wibowo menyebutkan kemitraan dengan BRI tentu diharapkan akan meningkatkan pertumbuhan penjualan BBM jenis pertamax dan pertalite yang sudah tidak disubsidi pemerintah.
"Apalagi penjualan pertalite di Sulut memiliki tren pertumbuhan yang positif. Konsumsi pertalite di Sulut merupakan konsumsi terbesar di pulau Sulawesi," simpulnya.
"Join promo BRI dengan PT Pertamina (Persero) yang kami lakukan ini dengan skema bussines to bussines, dimaksudkan terutama untuk meningkatkan layanan perbankan bagi masyarakat sekaligus menyokong gerakan nasional non tunai yang dicetuskan pemerintah melalui Bank Indonesia," kata Pemimpin Wilayah PT BRI (Persero) Tbk Manado, Yoshua Palti Hutapea saat di Acara Opening Ceremony Join Promo BRI dan Pertamina di SPBU COCO di Jalan Piere Tendean, Manado.
Join Promo BRI dan Pertamina bertajuk Pertamax Untung Beliung merupakan Join promo pertama di Indonesia antara kedua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini. Dijelaskan Hutapea, dengan join Promo ini konsumen akan mendapatkan benefit lebih, antara lain memberikan rasa aman dan nyaman dalam bertransaksi, sekaligus pencatatan nominal yang akurat.
Bahkan selama periode promosi, yang berlangsung Agustus hingga Desember 2016, setiap pembelian pertamax dan pertalite minimal senilai Rp200.000 pada hari Sabtu dan Minggu, konsumen berhak mendapat tambahan 1 liter pertamax/pertalite gratis.
Di samping itu, setiap transaksi pembelian pertamax atau pertalite, untuk motor maupun mobil menggunakan kartu debit ataupun kartu kredit BRI, konsumen berhak mendapat 1 undian yang akan diundi pada akhir periode dengan hadiah utama 1 unit sepeda motor.
Bahkan, bagi pemilik SPBU yang berhasil melakukan transaksi tertinggi setiap bulan menggunakan EDC BRI, berhak atas reward dari BRI senilai Rp1 juta, dan sejumlah reward lainnya. "Kita ingin terus mengedukasi masyarakat dalam upaya menuju cashless society," katanya.
Sementara itu, Marketing Branch Manager Pertamina Suluttenggo, Rahman Pramono Wibowo menyebutkan kemitraan dengan BRI tentu diharapkan akan meningkatkan pertumbuhan penjualan BBM jenis pertamax dan pertalite yang sudah tidak disubsidi pemerintah.
"Apalagi penjualan pertalite di Sulut memiliki tren pertumbuhan yang positif. Konsumsi pertalite di Sulut merupakan konsumsi terbesar di pulau Sulawesi," simpulnya.
(akr)