Rupiah Dibuka Perkasa 17 Poin
Rupiah Dibuka Perkasa 17 Poin
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan Rabu (10/8/2016) dibuka perkasa. Mata uang Garuda menguat 17 poin atau 0,13% ke level Rp13.110/USD.
Kemarin, rupiah berakhir terdepresiasi 3 poin atau 0,02% ke posisi Rp13.127/USD dan diperdagangkan dengan range Rp13.112-Rp13.140/USD.
Berdasarkan data Yahoo Finance, Rabu (10/8), rupiah dibuka menguat 47 poin atau 0,35% ke level Rp13.078/USD dan Bloomberg pada hari ini, rupiah dibuka naik 18 poin alias 0,14% ke posisi Rp13.109/USD.
Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia pada Rabu (10/8), mata uang Garuda dibuka menguat Rp13.123/USD, alias terapresiasi 10 poin dimana kemarin rupiah dipatok Rp13.133/USD.
Menguatnya rupiah akibat jatuhnya indeks dolar terhadap sekeranjang mata uang utama. Imbal hasil obligasi AS, dimana pertumbuhan produktivitas yang jatuh mendorong dolar lebih rendah. Melansir Reuters hari ini, greenback jatuh ke ¥ 101,55/USD, sementara euro naik menjadi USD1,1136 per EUR, memperpanjang pemulihan dalam satu pekan ini.
“Pertumbuhan produktivitas AS yang rendah bisa membuat pertumbuhan kuartal ketiga mereka tidak dapat fantastis. Yang akhirnya akan membuat The Fed tidak perlu menaikkan suku bunga,” analis kata Masahiro Ichikawa, ahli strategi senior di Sumitomo Mitsui Asset Management.
Kemarin, rupiah berakhir terdepresiasi 3 poin atau 0,02% ke posisi Rp13.127/USD dan diperdagangkan dengan range Rp13.112-Rp13.140/USD.
Berdasarkan data Yahoo Finance, Rabu (10/8), rupiah dibuka menguat 47 poin atau 0,35% ke level Rp13.078/USD dan Bloomberg pada hari ini, rupiah dibuka naik 18 poin alias 0,14% ke posisi Rp13.109/USD.
Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia pada Rabu (10/8), mata uang Garuda dibuka menguat Rp13.123/USD, alias terapresiasi 10 poin dimana kemarin rupiah dipatok Rp13.133/USD.
Menguatnya rupiah akibat jatuhnya indeks dolar terhadap sekeranjang mata uang utama. Imbal hasil obligasi AS, dimana pertumbuhan produktivitas yang jatuh mendorong dolar lebih rendah. Melansir Reuters hari ini, greenback jatuh ke ¥ 101,55/USD, sementara euro naik menjadi USD1,1136 per EUR, memperpanjang pemulihan dalam satu pekan ini.
“Pertumbuhan produktivitas AS yang rendah bisa membuat pertumbuhan kuartal ketiga mereka tidak dapat fantastis. Yang akhirnya akan membuat The Fed tidak perlu menaikkan suku bunga,” analis kata Masahiro Ichikawa, ahli strategi senior di Sumitomo Mitsui Asset Management.
(ven)
Explore More