AP II Siapkan Pemindahan Penerbangan Maskapai Lain di Bandara Soetta
A
A
A
TANGERANG - PT Angkasa Pura II (Persero) sedang mempersiapkan pemindahan penerbangan maskapai Sriwijaya dan NAM Air ke Terminal 2F Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Sebelumnya pada 12 Agustus 2016, pukul 03.00 WIB, PT Angkasa Pura II sukses memindahkan penerbangan internasional maskapai AirAsia ke Terminal 2E dan Terminal 2F untuk penerbangan domestik. Sebelumnya ke dua penerbangan maskapai tersebut berada di Terminal 3.
Pelaksana tugas Direktur Utama PT AP II, Djoko Murjatmodjo mengatakan, selanjutnya Terminal 3 eksisting saat ini akan direnovasi. "Namun renovasi tersebut tidak akan dipugar atau dihancurkan total, namun tetap beroperasi seperti biasa. Renovasi dilakukan agar konsep pembangunannya bisa menyatu dengan Terminal 3 yang baru," kata dia, dalan konferensi pers di Terminal 3 Bandara Soetta Cengkareng, Tangerang Banten, Jumat (12/8/2016).
Djoko menjelaskan bahwa nantinya Terminal 3 eksisting akan kosong secara bertahap. Adapun, untuk maskapai Sriwijaya dan NAM Air direncanakan juga akan pindah penerbangan ke Terminal 2F pada tanggal 20 Agustus 2016. "Sementara untuk Lion Air tanggal 20 Agustus juga akan pindah penerbangan ke Terminal 1. Untuk waktunya akan kami sosialisasikan selanjutnya. Biasanya pukul 00.00 WIB, namun pastinya akan kami koordinasikan lagi," ucap dia.
AP II mengaku sedang membenahi kekurangan yang ada mengingat beroperasi Terminal 3 yang baru. Saat ini baru penerbangan domestik Garuda yang menempati Terminal 3. Secara bertahap AP II juga sedang menangani permasalahan kemacetan di akses masuk keberangkatan maupun kedatangan Terminal 3 yang belum lama ini dioperasikan.
"Gariuda Internasional dan semua maskapai untuk penerbangan internasional kami targetkan pada Bulan Maret tahun depan sudah pindah semua ke Terminal 3 yang baru. kami saat ini sedang fokus membenahi masalah lalu lintas yang masih kerap macet karena kendaraan pribadi memarkirkan kendaraannya di jalan akses masuk Terminal 3 yang baru," ungkapnya.
Djoko menambahkan bahwa antisipasi akan dilakukan dengan mengarahkan kendaraan pribadi penumpang ke gedung parkiran Terminal 3. "Kalau masih enggan, pemilik kendaraan pribadi juga akan kami arahkan ke parkiran Terminal 3 eksisting (lama). Langkah lain kami merencanakan akan melebarkan jalan, terutama untuk jalur keberangkatan Terminal 3 yang baru," pungkas dia.
Berdasarkan pantauan, kendaraan baik bus maupun angkutan pribadi sudah memadati akses masuk Terminal 3 melewati akses jalan layang untuk keberangkatan maupun di bawah jalan layang untuk kedatangan.
Adapun, untuk sistem server akan terus diupayakan oleh AP II. Sebab, server sangat bergantung dengan kekuatan listrik dan sinyal. Di tempat yang sama Direktur Services Garuda Indonesia, Nicodemus P. Lampe mengatakan, pihaknya sudah melakukan antisipasi server mengalami down system, yakni dengan melakukan prosedur manual.
"Kami punya standar prosedur pada masalah seperti ini. Salah satunya dengan memanfaatkan sistem manual di mana kami ,menyiagakan petugas. Afapun langkah lain jika akses koneksi internet sedang putus, kami memanfaatkan sistem wifi. Namun, saya kira suplai listrik juga sudah sangat lancar sehingga ke depan kami berharap tidak ada masalah," ucap dia.
Nicodemus juga menambahkan bahwa Garuda Indonesia akan memberikan kompensasi kepada penumpang hingga tanggal 31 Agustus 2016 jika terjadi kesalahan atau keterlambatan penerbangan.
"Kalau kesalahan ada pada penumpang, disebabkan kendala teknis di terminal maka kami bebaskan semua pinalti. Namun jika kesalahan kepada Garuda maka kami mengikuti sesuai peraturan pemerintah yang ada," pungkas dia.
Pelaksana tugas Direktur Utama PT AP II, Djoko Murjatmodjo mengatakan, selanjutnya Terminal 3 eksisting saat ini akan direnovasi. "Namun renovasi tersebut tidak akan dipugar atau dihancurkan total, namun tetap beroperasi seperti biasa. Renovasi dilakukan agar konsep pembangunannya bisa menyatu dengan Terminal 3 yang baru," kata dia, dalan konferensi pers di Terminal 3 Bandara Soetta Cengkareng, Tangerang Banten, Jumat (12/8/2016).
Djoko menjelaskan bahwa nantinya Terminal 3 eksisting akan kosong secara bertahap. Adapun, untuk maskapai Sriwijaya dan NAM Air direncanakan juga akan pindah penerbangan ke Terminal 2F pada tanggal 20 Agustus 2016. "Sementara untuk Lion Air tanggal 20 Agustus juga akan pindah penerbangan ke Terminal 1. Untuk waktunya akan kami sosialisasikan selanjutnya. Biasanya pukul 00.00 WIB, namun pastinya akan kami koordinasikan lagi," ucap dia.
AP II mengaku sedang membenahi kekurangan yang ada mengingat beroperasi Terminal 3 yang baru. Saat ini baru penerbangan domestik Garuda yang menempati Terminal 3. Secara bertahap AP II juga sedang menangani permasalahan kemacetan di akses masuk keberangkatan maupun kedatangan Terminal 3 yang belum lama ini dioperasikan.
"Gariuda Internasional dan semua maskapai untuk penerbangan internasional kami targetkan pada Bulan Maret tahun depan sudah pindah semua ke Terminal 3 yang baru. kami saat ini sedang fokus membenahi masalah lalu lintas yang masih kerap macet karena kendaraan pribadi memarkirkan kendaraannya di jalan akses masuk Terminal 3 yang baru," ungkapnya.
Djoko menambahkan bahwa antisipasi akan dilakukan dengan mengarahkan kendaraan pribadi penumpang ke gedung parkiran Terminal 3. "Kalau masih enggan, pemilik kendaraan pribadi juga akan kami arahkan ke parkiran Terminal 3 eksisting (lama). Langkah lain kami merencanakan akan melebarkan jalan, terutama untuk jalur keberangkatan Terminal 3 yang baru," pungkas dia.
Berdasarkan pantauan, kendaraan baik bus maupun angkutan pribadi sudah memadati akses masuk Terminal 3 melewati akses jalan layang untuk keberangkatan maupun di bawah jalan layang untuk kedatangan.
Adapun, untuk sistem server akan terus diupayakan oleh AP II. Sebab, server sangat bergantung dengan kekuatan listrik dan sinyal. Di tempat yang sama Direktur Services Garuda Indonesia, Nicodemus P. Lampe mengatakan, pihaknya sudah melakukan antisipasi server mengalami down system, yakni dengan melakukan prosedur manual.
"Kami punya standar prosedur pada masalah seperti ini. Salah satunya dengan memanfaatkan sistem manual di mana kami ,menyiagakan petugas. Afapun langkah lain jika akses koneksi internet sedang putus, kami memanfaatkan sistem wifi. Namun, saya kira suplai listrik juga sudah sangat lancar sehingga ke depan kami berharap tidak ada masalah," ucap dia.
Nicodemus juga menambahkan bahwa Garuda Indonesia akan memberikan kompensasi kepada penumpang hingga tanggal 31 Agustus 2016 jika terjadi kesalahan atau keterlambatan penerbangan.
"Kalau kesalahan ada pada penumpang, disebabkan kendala teknis di terminal maka kami bebaskan semua pinalti. Namun jika kesalahan kepada Garuda maka kami mengikuti sesuai peraturan pemerintah yang ada," pungkas dia.
(ven)