Jumlah Usaha Nonpertanian Masih Didominasi Pulau Jawa
A
A
A
JAKARTA - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin memastikan bahwa usaha nonpertanian paling besar masih berada di Pulau Jawa. Jumlahnya mencapai 16,2 juta usaha atau meningkat 11,9% dibanding 2006 yang hanya 14,6 juta usaha.
Meski demikian, angka pertumbuhan usaha di Pulau Jawa justru menjadi paling rendah dibanding pulau-pulau lainnya. "Di Jawa itu tumbuhnya kecil, cuma 11,9% jika dibanding pulau-pulau lain, meskipun dia mendominasi," kata Suryamin di kantornya, Jumat (19/8/2016).
Jumlah usaha nonpertanian berdasarkan hasil Sensus Ekonomi 2016 mencapai 26,7 juta, atau meningkat 17,6% dibanding sensus ekonomi yang diselenggarakan BPS sepuluh tahun lalu.
Posisi kedua jumlah usaha yang naik yakni pulau Sumatera sebanyak 5 juta usaha, naik dari 4 juta. Kemudian Bali dan Nusa Tenggara 1,5 juta, naik dari 1,2 juta, Kalimantan sebanyak 1,4 juta, naik dari 1,1 juta, dan Sulawesi sebanyak 2,2 juta, naik dari 1,6 juta.
"Untuk wilayah Maluku dan Papua, jumlah usaha di sektor nonpertanian juga mengalami peningkatan cukup baik yakni dari 500 ribu pada sensus ekonomi 2006, menjadi 1,5 juta di 2016," katanya.
Sementara, untuk presentasi pertumbuhan usaha tertinggi justru berada di wilayah Maluku dan Papua sebesar 51,7%. Sulawesi menjadi yang kedua setelah Maluku dan Papua karena tumbuh 36,3%. Kemudian Bali dan Nusa Tenggara 26,6%, Kalimantan 25,1% dan Sumatera 23,3%, baru kemudian disusul Jawa 11,9%.
Meski demikian, angka pertumbuhan usaha di Pulau Jawa justru menjadi paling rendah dibanding pulau-pulau lainnya. "Di Jawa itu tumbuhnya kecil, cuma 11,9% jika dibanding pulau-pulau lain, meskipun dia mendominasi," kata Suryamin di kantornya, Jumat (19/8/2016).
Jumlah usaha nonpertanian berdasarkan hasil Sensus Ekonomi 2016 mencapai 26,7 juta, atau meningkat 17,6% dibanding sensus ekonomi yang diselenggarakan BPS sepuluh tahun lalu.
Posisi kedua jumlah usaha yang naik yakni pulau Sumatera sebanyak 5 juta usaha, naik dari 4 juta. Kemudian Bali dan Nusa Tenggara 1,5 juta, naik dari 1,2 juta, Kalimantan sebanyak 1,4 juta, naik dari 1,1 juta, dan Sulawesi sebanyak 2,2 juta, naik dari 1,6 juta.
"Untuk wilayah Maluku dan Papua, jumlah usaha di sektor nonpertanian juga mengalami peningkatan cukup baik yakni dari 500 ribu pada sensus ekonomi 2006, menjadi 1,5 juta di 2016," katanya.
Sementara, untuk presentasi pertumbuhan usaha tertinggi justru berada di wilayah Maluku dan Papua sebesar 51,7%. Sulawesi menjadi yang kedua setelah Maluku dan Papua karena tumbuh 36,3%. Kemudian Bali dan Nusa Tenggara 26,6%, Kalimantan 25,1% dan Sumatera 23,3%, baru kemudian disusul Jawa 11,9%.
(izz)