Raja Properti China Merambah Hollywood

Kamis, 25 Agustus 2016 - 20:45 WIB
Raja Properti China Merambah Hollywood
Raja Properti China Merambah Hollywood
A A A
BEIJING - Raja properti di China, Wang Jianlin kerap berkata tanpa keberanian tidak akan ada keberhasilan. Tekad tersebut mendorongnya untuk merambah bisnis ke luar benua. Sasarannya Hollywood, pusat industri perfilman sejagat.

Dalam wawancara dengan Reuters, Kamis (25/8/2016), Wang yang merupakan pemilik bendera usaha Dalian Wanda Group mengatakan baru saja mengakuisisi dua perusahaan di Hollywood senilai USD1 miliar ekuivalen Rp13,25 triliun (estimasi kurs Rp13.250/USD). Kedua perusahaan tersebut adalah Legendary Pictures dan jaringan bioskop AMC Entertainment Holdings.

“Tujuan saya membeli perusahaan Hollywood untuk membawa teknologi dan kemampuan mereka ke China,” kata Wang.

Hasrat Wang membeli perusahaan di Hollywood bermula sejak 10 tahun lalu. Ketika itu, Dalian Wanda Group sedang mencari mitra untuk mengoperasikan jaringan bioskop di seluruh China. Selain dikenal sebagai raja properti, Wang Jianlin juga adalah taipan bioskop di Negeri Tirai Bambu.

Wang lantas mengarahkan bidikan kepada Time Warner pemilik jaringan Warner Bros. Entertainment, satu dari enam besar (Big Six) studio perfilman Hollywood. Namun aturan di Amerika Serikat saat itu yang membatasi kepemilikan asing, membuat kesepakatan tersebut batal.

Akuisisi dua perusahaan di atas, kata Forbes, Kamis (25/8/2016) membuat Wanda perusahaan China pertama yang memiliki sebuah studio besar Hollywood. Dan meski sudah membeli Legendary, Wang masih ingin membeli salah satu studio Big Six. Kabarnya, Wang sudah mengadakan pembicaraan dengan Viacom pemilik jaringan Paramount Pictures, salah satu anggota Big Six.

“Kami tertarik tidak hanya kepada Paramount, tapi semua dari mereka. Jika salah satu dari Big Six yaitu Twentieth Century Fox, Warner Brothers, Walt Disney, Universal Pictures dan Columbia bersedia untuk dijual kepada kami, kami akan beli,” kata Wang seperti dikutip Forbes.

Dalian Wanda yang masuk daftar Fortune Global 500 tahun ini, bertujuan meningkatkan pendapatannya hingga tiga kali lipat dari bisnis hiburan, olahraga, dan pariwisata. Di bidang olahraga, Dalian Wanda memiliki saham di klub sepak bola Spanyol, Atletico Madrid dan perusahaan pemasaran olahraga asal Swiss, Infront Sports & Media AG.

Wang mengatakan bahwa permintaan konsumen untuk hiburan, olahraga, dan pariwisata sangat besar. “Permintaan konsumen akan tiga hal itu sangat kuat bahkan ketika ekonomi China melambat,” ujarnya kepada Reuters. Ia pun menargetkan dapat meraih keuntungan 150 miliar yuan alias USD22,6 miliar pada tahun 2020 mendatang.

Bukan tanpa sebab jika Wang tertarik dengan bisnis hiburan. Pasalnya, pendapatan box office di China pada tahun 2015 lalu mencapai 44 miliar yuan dan diproyeksikan melampaui Amerika Serikat pada tahun 2017.

Peningkatan permintaan hiburan bagi konsumen China ini selaras dengan kebijakan Pemerintah RRC yang melonggarkan masuknya film asing ke China. Kini sebanyak 34 film asing diizinkan masuk ke China setiap tahunnya. Bukan tidak mungkin akan bertambah, dan Dalian Wanda memiliki monopoli atas film Hollywood di China.

Untuk memuluskan jaringan bisnis hiburannya, Wang membeli China Eastern Airlines, dengan meluncurkan penerbangan harian antara Qingdao dengan Los Angeles, kota asal Hollywood.

Profesor manajemen di Harvard Business School, Willy Shih menyebut langkah Wang merambah Hollywood ibarat pembalap yang berada di persimpangan namun bermain dengan baik. Sambung dia, bila Wang dapat mempertahankan pertumbuhan bisnisnya, Dalian Wanda diprediksi akan berada di peringkat tiga dari lima perusahaan hiburan di dunia.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6093 seconds (0.1#10.140)