Sambut Bandara Baru DIY, AP I Rombak Struktur Organisasi

Jum'at, 26 Agustus 2016 - 14:33 WIB
Sambut Bandara Baru...
Sambut Bandara Baru DIY, AP I Rombak Struktur Organisasi
A A A
YOGYAKARTA - PT Angkasa Pura I (AP I) Bandara Adisutjipto mulai melakukan perombakan struktur organisasi mereka. Restrukturisasi ini menjadi salah satu bagian dari otoritas Bandara di Yogyakarta dalam rangka persiapan menyambut operasional bandara baru.

General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto Letkol Pnb Agus Pandu Purnama mengungkapkan, pihaknya memang mulai bersiap jauh-jauh hari sebelum bandara baru resmi beroperasi. Karena, tipe New Yogyakarta International Airport (NYIA) sangat berbeda dengan Bandara Adisutjipto saat ini.

NYIA kapasitasnya lebih besar, sehingga perlu komposisi organisasi pengelola yang besar pula. "Mulai saat ini kita melakukan restrukturisasi organisasi," tuturnya, Jumat (26/8/2016).

Pihaknya memecah divisi General Affair and Communication Section menjadi tiga bagian. Divisi ini dipecah menjadi General Affair Section, Communication & Legal Section, dan ketiga Asset Management Section.
Namun, untuk bagian sales ada penggabungan yaitu retail digabung menjadi satu dengan corporate. Pemecahan yang dia lakukan untuk meningkatkan peran masing-masing divisi yang selama ini masih campur, sehingga tidak maksimal.

Divisi sebelumnya, General Affair and Communication Section mengampu tugas banyak. Tugas dan fungsi tidak bisa dijalankan secara khusus, sehingga terkadang tumpang tindih.

Contohnya, sengaja membentuk divisi asset management section karena aset PT Angkasa Pura I sebenarnya sangat banyak. Selain tersebar di berbagai lokasi, aset-aset ini sama sekali belum dimanfaatkan.

Padahal, lanjut dia, jika dimanfaatkan bisa memberikan pemasukan atau pendapatan bagi PT Angkasa Pura I. Divisi ini akan mengelola secara penuh aset tergantung peluang.

"Kita punya aset tanah di beberapa titik seperti di Demangan, Gunungijo dan lainnya," ucap Agus.

Dengan adanya pengelola sendiri, aset bisa dimanfaatkan berbagai kepentingan. Tidak menutup kemungkinan AP I akan mendirikan hotel di tanah-tanah yang menjadi aset mereka tersebut. Jika tidak untuk hotel, juga bisa dimanfaatkan dalam bentuk lain, di mana bisa memberikan pemasukan bagi AP I.

Selain itu, dia yakin ketika bandara internasional yang baru NYIA beroperasi, aset AP I akan bertambah banyak. Sehingga, memerlukan penanganan khusus dari divisi tertentu.

"Kami sudah melakukan pembicaraan dengan teman-teman REI (Real Estate Indonesia), PT Pegadaian untuk sama-sama bersinergi di lokasi bandara baru," pungkasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1365 seconds (0.1#10.140)