BI Bidik Kontribusi UMKM Terhadap PDB 70%
BI Bidik Kontribusi UMKM Terhadap PDB 70%
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) membidik sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dapat berkontribusi sebesar 70% kepada Produk Domestik Bruto (PDB) dengan dukungan meningkatnya kredit pembiayaan kepada UMKM. Kemampuan UMKM dinilai sudah terbukti mampu menopang perekonomian saat krisis ekonomi 1997-1998.
(Baca Juga: BI Prediksi Agustus Alami Deflasi 0,04%)
Sementara berdasarkan data statistik, UMKM saat ini menyumbang terhadap PDB nasional masih sebesar 60,3%. "Dengan angka itu, ini terbukti bahwa UMKM kita mampu memberikan kontribusi luar biasa kepada negara di tengah krisis ekonomi global yang belum pulih. Kami mengharapkan UMKM berkembeng dan berkontribusi ke PDB 70%," ujar Gubenur BI Agus DW Martowardojo di Jakarta, Jumat (27/8/2016).
Dia juga menerangkan BI telah melakukan penelitian dan pengembangan UMKM untuk meningkatkan kapabilitas dalam mengakses kredit atau pembiayaan. Selain itu ada juga pengembangan komoditas dalam bentuk klaster untuk pengendalian inflasi, termasuk pengembangan potensi lokal serta melestarikan citra budaya daerah.
(Baca Juga: BI Dorong Wirausaha Wanita Kembangkan UMKM)
Menurutnya sektor UMKM mampu menyerap tenaga kerja terbanyak di industri. Dampak negatif dari lesunya ekonomi global saat ini juga tidak terlalu membebani perkembangan UMKM, seperti yang terjadi pada sektor usaha berbasis sumber daya alam.
Sementara itu dia menerangkan pada kuartal kedua, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,18% kontribusinya didapat dari perekonomian Jawa dan Sumatera. Agus mengatakan, hal ini belum maksimal karena kontribusi di pulau lain untuk ekonomi tidak terlalu besar.
"Bidang pariwisata dan ekonomi kreatif masih baru. Ini jadi quick wins. Jadi kami ingin dorong agar UKM yang sebelumnya pada 1998 krisis Indonesia bisa diselamatkan dengan ekonomi UMKM ini, bisa berperan juga sekarang," pungkasnya.
(Baca Juga: BI Prediksi Agustus Alami Deflasi 0,04%)
Sementara berdasarkan data statistik, UMKM saat ini menyumbang terhadap PDB nasional masih sebesar 60,3%. "Dengan angka itu, ini terbukti bahwa UMKM kita mampu memberikan kontribusi luar biasa kepada negara di tengah krisis ekonomi global yang belum pulih. Kami mengharapkan UMKM berkembeng dan berkontribusi ke PDB 70%," ujar Gubenur BI Agus DW Martowardojo di Jakarta, Jumat (27/8/2016).
Dia juga menerangkan BI telah melakukan penelitian dan pengembangan UMKM untuk meningkatkan kapabilitas dalam mengakses kredit atau pembiayaan. Selain itu ada juga pengembangan komoditas dalam bentuk klaster untuk pengendalian inflasi, termasuk pengembangan potensi lokal serta melestarikan citra budaya daerah.
(Baca Juga: BI Dorong Wirausaha Wanita Kembangkan UMKM)
Menurutnya sektor UMKM mampu menyerap tenaga kerja terbanyak di industri. Dampak negatif dari lesunya ekonomi global saat ini juga tidak terlalu membebani perkembangan UMKM, seperti yang terjadi pada sektor usaha berbasis sumber daya alam.
Sementara itu dia menerangkan pada kuartal kedua, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,18% kontribusinya didapat dari perekonomian Jawa dan Sumatera. Agus mengatakan, hal ini belum maksimal karena kontribusi di pulau lain untuk ekonomi tidak terlalu besar.
"Bidang pariwisata dan ekonomi kreatif masih baru. Ini jadi quick wins. Jadi kami ingin dorong agar UKM yang sebelumnya pada 1998 krisis Indonesia bisa diselamatkan dengan ekonomi UMKM ini, bisa berperan juga sekarang," pungkasnya.
(akr)
Explore More