Awal September, IHSG Dibuka Lesu 17,57 Poin
Awal September, IHSG Dibuka Lesu 17,57 Poin
A
A
A
JAKARTA - Mengawali awal bulan September, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka justru melesu dibandingkan hari kemarin, penutupan Agustus. IHSG dibuka turun 17,57 poin atau 0,33% ke level 5.368,52 pada pukul 08.55 WIB, Kamis (1/9/2016).
Sebaliknya, pada penutupan kemarin, indeks berakhir naik 23,77 poin atau 0,44% ke level 5.386,08.
Rilis data inflasi dari Pemerintah pada hari ini, tentu akan berpengaruh terhadap pola gerak IHSG, Bila masih terkendali, tentunya memberi sentimen positif terhadap pergerakan IHSG.
Lemahnya bursa juga diakibatkan sembilan indeks sektoral IHSG bergerak negatif dengan tekanan utama dari sektor infrastruktur yang melemah 0,71% dan sektor finansial yang turun 0,50%.
Sementara itu, melansir dari CNBC, Kamis (1/9/2016), Analis dari National Australia Bank mengatakan mayoritas bursa Asia juga dibuka melemah, dengan sentimen penurunan harga minyak yang tajam. Sementara pedagang melihat kepada laporan data ketenagakerjaan AS yang akan diumumkan pada Jumat besok.
Indeks ASX 200 Australia turun 0,46% pada awal perdagangan, dengan sebagian besar sektor tertinggal. Sektor energi turun 0,73%, sedangkan sektor material turun 1,44%.
Di Jepang, Nikkei 225 dibuka relatif datar, diperdagangkan pada 16,877.29, sementara di Selat Korea, Kospi turun 0,72%.
Balik ke Jakarta, di bursa Indonesia pada awal Kamis (1/9), dari 174 saham yang diperdagangkan antara saham yang menguat, lemah, dan menurun dicak rata 58. Adapun transaksi bersih asing sebesar minus Rp15,546 miliar dengan aksi jual asing Rp59,769 miliar berbanding aksi beli asing Rp44,223 miliar.
Sebaliknya, pada penutupan kemarin, indeks berakhir naik 23,77 poin atau 0,44% ke level 5.386,08.
Rilis data inflasi dari Pemerintah pada hari ini, tentu akan berpengaruh terhadap pola gerak IHSG, Bila masih terkendali, tentunya memberi sentimen positif terhadap pergerakan IHSG.
Lemahnya bursa juga diakibatkan sembilan indeks sektoral IHSG bergerak negatif dengan tekanan utama dari sektor infrastruktur yang melemah 0,71% dan sektor finansial yang turun 0,50%.
Sementara itu, melansir dari CNBC, Kamis (1/9/2016), Analis dari National Australia Bank mengatakan mayoritas bursa Asia juga dibuka melemah, dengan sentimen penurunan harga minyak yang tajam. Sementara pedagang melihat kepada laporan data ketenagakerjaan AS yang akan diumumkan pada Jumat besok.
Indeks ASX 200 Australia turun 0,46% pada awal perdagangan, dengan sebagian besar sektor tertinggal. Sektor energi turun 0,73%, sedangkan sektor material turun 1,44%.
Di Jepang, Nikkei 225 dibuka relatif datar, diperdagangkan pada 16,877.29, sementara di Selat Korea, Kospi turun 0,72%.
Balik ke Jakarta, di bursa Indonesia pada awal Kamis (1/9), dari 174 saham yang diperdagangkan antara saham yang menguat, lemah, dan menurun dicak rata 58. Adapun transaksi bersih asing sebesar minus Rp15,546 miliar dengan aksi jual asing Rp59,769 miliar berbanding aksi beli asing Rp44,223 miliar.
(ven)
Explore More