Penurunan Tarif Angkutan Penyumbang Utama Deflasi
A
A
A
JAKARTA - Deputi Statistik Distribusi dan Jada Badan Pusat Statistik (BPS) Sasmito Hadi Wibowo mengatakan, penyumbang utama deflasi Agustus 2016 adalah penurunan tarif angkutan selepas masa Idul Fitri dan liburan.
Untuk tarif angkutan antar kota turun 11,8% dengan andil -0,11%. Dan penurunan tarif angkutan ini terjadi di 47 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) dengan penurunan tertinggi di Bungo, Jambi sebesar 29% dan Madiun, Jawa Timur sebanyak 27%.
Kedua, tarif angkutan udara yang turun 5,28% memberi andil -0,06%. Terjadi penurunan di 39 kota IHK, tertinggi di Mamuju, Sulawesi Barat 37% dan Tarakan (Kalimantan Utara) serta Tanjung Pinang (Kepulauan Riau) 32%.
"Penurunan tarif angkutan sesudah musim Idul Fitri dan liburan, jadi tarif-tarif kembali ke angka semula. Tarif normal lah," ujar Sasmito di kantornya, Kamis (1/9/2016).
Ketiga, daging ayam ras yang turun harganya mencapai 3,48% dengan andil -0,04%. Penurunan ini diungkap Sasmito karena kurangnya permintaan. Terjadi penurunan di 62 kota IHK, tertinggi di Pare-pare, Sulawesi Selatan 16% dan Palembang serta Kupang 15%.
Keempat, penurunan harga pada wortel sebesar 21% dengan andil -0,03%. Terjadi penurunan di 77 kota IHK dengan yang tertinggi di Ambon 45%. (Baca: Agustus Deflasi 0,02%, Terendah Sejak 2001)
"Ini wortel turun harganya tajam. Karena pasokannya banyak baik untuk yang impor maupun yang produksi dalam negeri," imbuhnya.
Kelima, tomat sayur dengan penurunan harganya 10,21% dengan andil -0,02%. Ini terjadi karena panen raya di beberapa daerah sentra penghasil tomat sayur. Tertinggi terjadi di Jayapura turun 34% dan Makassar 30%.
Keenam, bawang merah dengan penurunan harganya 3,32% dan andil -0,02%. Terjadi penurunan di 48 kota IHK, tertinggi di Jambi 17% dan Padang Sidempuan (Sumatera Utara) 14%.
Untuk tarif angkutan antar kota turun 11,8% dengan andil -0,11%. Dan penurunan tarif angkutan ini terjadi di 47 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) dengan penurunan tertinggi di Bungo, Jambi sebesar 29% dan Madiun, Jawa Timur sebanyak 27%.
Kedua, tarif angkutan udara yang turun 5,28% memberi andil -0,06%. Terjadi penurunan di 39 kota IHK, tertinggi di Mamuju, Sulawesi Barat 37% dan Tarakan (Kalimantan Utara) serta Tanjung Pinang (Kepulauan Riau) 32%.
"Penurunan tarif angkutan sesudah musim Idul Fitri dan liburan, jadi tarif-tarif kembali ke angka semula. Tarif normal lah," ujar Sasmito di kantornya, Kamis (1/9/2016).
Ketiga, daging ayam ras yang turun harganya mencapai 3,48% dengan andil -0,04%. Penurunan ini diungkap Sasmito karena kurangnya permintaan. Terjadi penurunan di 62 kota IHK, tertinggi di Pare-pare, Sulawesi Selatan 16% dan Palembang serta Kupang 15%.
Keempat, penurunan harga pada wortel sebesar 21% dengan andil -0,03%. Terjadi penurunan di 77 kota IHK dengan yang tertinggi di Ambon 45%. (Baca: Agustus Deflasi 0,02%, Terendah Sejak 2001)
"Ini wortel turun harganya tajam. Karena pasokannya banyak baik untuk yang impor maupun yang produksi dalam negeri," imbuhnya.
Kelima, tomat sayur dengan penurunan harganya 10,21% dengan andil -0,02%. Ini terjadi karena panen raya di beberapa daerah sentra penghasil tomat sayur. Tertinggi terjadi di Jayapura turun 34% dan Makassar 30%.
Keenam, bawang merah dengan penurunan harganya 3,32% dan andil -0,02%. Terjadi penurunan di 48 kota IHK, tertinggi di Jambi 17% dan Padang Sidempuan (Sumatera Utara) 14%.
(ven)