Pendapatan VIVA Hanya Tumbuh 9,6% Semester I
A
A
A
JAKARTA - PT Visi Media Asia (Tbk) atau VIVA mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 9,6% di semester I 2016 secara year on year (YoY). Pertumbuhan tersebut setara dengan pendapatan yang sebesar Rp1.219 triliun.
"Dari anak-anak perusahaan kami seperti PT Intermedia Capital Tbk(MDIA), ANTV, tvOne dan VIVA.CO.ID, pertumbuhan pendapatan tertinggi terjadi pada MDIA yang mencapai Rp858 miliar atau tumbuh 14,6% (YoY)," kata Presiden Direktur VIVA Anindya Novyan Bakrie dalam Public Expose di Jakarta, Jumat (2/9/2016).
Kondisi ini tentunya, lanjut Anindya, membuat VIVA yakin dalam persaingan media terutama dalam industri penyiaran di tengah kondisi ekonomi Indonesia yang belum begitu membaik. "Dengan kondisi ini tentunya membuat kami optimistis dalam persaingan di industri penyiaran," lanjutnya.
Selain meningkatkan pendapatan, VIVA juga berhasil meningkatkan EBITDA (pendapatan perusahaan sebelum pajak dan bunga ditambah depresiasi) pada 2016 mencapai Rp409 miliar atau tumbuh 13,9% (YoY).
"Dengan peningkatan tersebut maka marjin EBITDA juga mengalami peningkatan menjadi 34% dibandingkan pencapaian semester 1 2015 yang mencapai 32,3%. Kami menargetkan untuk terus meningkatkan marjin EBITDA sehingga setara dengan rata-rata industri," imbuhnya.
"Dari anak-anak perusahaan kami seperti PT Intermedia Capital Tbk(MDIA), ANTV, tvOne dan VIVA.CO.ID, pertumbuhan pendapatan tertinggi terjadi pada MDIA yang mencapai Rp858 miliar atau tumbuh 14,6% (YoY)," kata Presiden Direktur VIVA Anindya Novyan Bakrie dalam Public Expose di Jakarta, Jumat (2/9/2016).
Kondisi ini tentunya, lanjut Anindya, membuat VIVA yakin dalam persaingan media terutama dalam industri penyiaran di tengah kondisi ekonomi Indonesia yang belum begitu membaik. "Dengan kondisi ini tentunya membuat kami optimistis dalam persaingan di industri penyiaran," lanjutnya.
Selain meningkatkan pendapatan, VIVA juga berhasil meningkatkan EBITDA (pendapatan perusahaan sebelum pajak dan bunga ditambah depresiasi) pada 2016 mencapai Rp409 miliar atau tumbuh 13,9% (YoY).
"Dengan peningkatan tersebut maka marjin EBITDA juga mengalami peningkatan menjadi 34% dibandingkan pencapaian semester 1 2015 yang mencapai 32,3%. Kami menargetkan untuk terus meningkatkan marjin EBITDA sehingga setara dengan rata-rata industri," imbuhnya.
(akr)