IHSG Dibuka Rebound Ikuti Bursa Saham Asia
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi pembukaan awal pekan ini berhasil berada di zona hijau, setelah pada akhir pekan kemarin ditutup menguat. Bursa saham Tanah Air dibuka menguat 28,44 poin atau 0,53% ke level 5.381,91 pada saat bursa Asia juga dibuka di zona hijau.
Sementara pada perdagangan akhir pekan kemarin, pasar saham Tanah Air ditutup menguat 18,91 poin atau 0,35% ke level 5.353,46. Penguatan tersebut terjadi di tengah variatifnya bursa saham Asia.
Dilansir CNBC, Senin (5/9/2016), bursa saham Asia dibuka menguat, dengan investor senang bersorak setelah data laporan pekerjaan Amerika Serikat (AS) mengecewakan, yang akan dijadikan Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga pada bulan ini.
Saham Nikkei 225 naik 1,2% ke level tertinggi dalam tiga bulan. Di Australia, ASX 200 naik 0,89% tertopang sektor energi dan keuangan yang masing-masing naik 1% dan 1,02%. Sementara, Indeks Kospi juga tercatat naik 0,9%.
"Data non-farm payrolls AS pada Jumat melaporkan ekspektasi pasar terasa underperformed dan efektif menghentikan kemungkinan kenaikan suku bunga September olehTthe Fed," kata Angus Nicholson, analis pasar di IG dalam sebuah catatannya hari ini.
"Investor dalam situasi bertentangan mengenai apakah mereka harus berfokus pada pengaturan tarif atau ekonomi yang mendasari," tambah Nicholson.
Sektor saham di dalam negeri pada hari ini semuanya berada di zona hijau. Di mana sektor dengan penguatan tertinggi adalah pertambangan yang naik 1,29% disusul sektor aneka industri yang menguat 0,99%.
Adapun nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp28 miliar dengan 11 juta saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing mencapai Rp1,25 miliar dengan aksi jual asing mencapai Rp10,85 miliar dan aksi beli sebesar Rp12,11 miliar. Tercatat 35 saham menguat, 1 saham melemah dan 9 saham stagnan.
Saham-saham yang menguat di antaranya PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik Rp275 menjadi Rp15.275, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp250 menjadi Rp63.550, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) naik Rp175 menjadi Rp11.800. Sementara, saham yang melemah hanya PT United Tractors Tbk (UNTR) melemah Rp200 menjadi Rp18.900.
Sementara pada perdagangan akhir pekan kemarin, pasar saham Tanah Air ditutup menguat 18,91 poin atau 0,35% ke level 5.353,46. Penguatan tersebut terjadi di tengah variatifnya bursa saham Asia.
Dilansir CNBC, Senin (5/9/2016), bursa saham Asia dibuka menguat, dengan investor senang bersorak setelah data laporan pekerjaan Amerika Serikat (AS) mengecewakan, yang akan dijadikan Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga pada bulan ini.
Saham Nikkei 225 naik 1,2% ke level tertinggi dalam tiga bulan. Di Australia, ASX 200 naik 0,89% tertopang sektor energi dan keuangan yang masing-masing naik 1% dan 1,02%. Sementara, Indeks Kospi juga tercatat naik 0,9%.
"Data non-farm payrolls AS pada Jumat melaporkan ekspektasi pasar terasa underperformed dan efektif menghentikan kemungkinan kenaikan suku bunga September olehTthe Fed," kata Angus Nicholson, analis pasar di IG dalam sebuah catatannya hari ini.
"Investor dalam situasi bertentangan mengenai apakah mereka harus berfokus pada pengaturan tarif atau ekonomi yang mendasari," tambah Nicholson.
Sektor saham di dalam negeri pada hari ini semuanya berada di zona hijau. Di mana sektor dengan penguatan tertinggi adalah pertambangan yang naik 1,29% disusul sektor aneka industri yang menguat 0,99%.
Adapun nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp28 miliar dengan 11 juta saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing mencapai Rp1,25 miliar dengan aksi jual asing mencapai Rp10,85 miliar dan aksi beli sebesar Rp12,11 miliar. Tercatat 35 saham menguat, 1 saham melemah dan 9 saham stagnan.
Saham-saham yang menguat di antaranya PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik Rp275 menjadi Rp15.275, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp250 menjadi Rp63.550, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) naik Rp175 menjadi Rp11.800. Sementara, saham yang melemah hanya PT United Tractors Tbk (UNTR) melemah Rp200 menjadi Rp18.900.
(izz)