Alokasi Dana Repatriasi Tax Amnesty Tunggu Akhir Tahun

Selasa, 06 September 2016 - 21:09 WIB
Alokasi Dana Repatriasi Tax Amnesty Tunggu Akhir Tahun
Alokasi Dana Repatriasi Tax Amnesty Tunggu Akhir Tahun
A A A
JAKARTA - Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Ken Dwijugiasteadi mengatakan pihaknya akan melihat hingga akhir Desember 2016, sebelum memastikan alokasi dana repatriasi program pengampunan pajak atau tax amnesty. Menurutnya dana repatriasi paling lambat terkumpul akhir tahun, sebelum diketahui sektor apa saja yang akan kecipratan dana tersebut.

Dia menambahkan jika memutuskan sekarang atau mengira-ngira, hal itu dinilai masih terlalu awal untuk diputuskan. "Uangnya terkumpul semua paling lambat Desember 2016 nanti. Bisa juga nanti masuk Public Private Partnership (PPP), investasi atau lainnya. Tapi kita belum bisa melihat sekarang, masih terlalu awal. Laporan gatewaynya juga belum masuk ke kita," kata dia di kantor Kemenkeu, Jakarta, Selasa (6/9/2016).

(Baca Juga: Ini Uang Tebusan Tax Amnesty Terkecil dan Terbesar)

Hal serupa juga diungkapkan oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Robert Pakpahan yang menurutnya sejauh ini baru sebagian kecil Wajib Pajak (WP) yang mendeklarasikan aset dan yang melakukan repatriasi asetnya hingga kemarin.

"Saat ini masih terlalu awal untuk melihat karena data yang kita miliki so far baru berapa yang deklarasi aset dan yang repatriasi aset. Realisasi repatriasi asetnya ditunggu sampai Desember 2016, mungkin sudah ada yang repatriasi aset. Tapi laporannya masih terlalu dini, jadi kami masih belum bisa menyatakan kemana yang sudah ada ini masuknya," ungkap Robert.

(Baca Juga: Dirjen Pajak Siap Mundur jika Tax Amnesty Meleset)

Paling penting, kata dia dana repatriasi ini masuk dulu ke rekening khusus di perbankan yang sudah ditunjuk oleh pemerintah "Kita duga pertama-tama dia harus masuk ke rekening khusus perbankan ke produk khusus perbankan investasi, tapi sekarang masih terlalu awal menurut saya," pungkasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7391 seconds (0.1#10.140)