Ekonomi Digital Dapat Jadi Pendorong Pertumbuhan

Rabu, 07 September 2016 - 23:11 WIB
Ekonomi Digital Dapat Jadi Pendorong Pertumbuhan
Ekonomi Digital Dapat Jadi Pendorong Pertumbuhan
A A A
JAKARTA - Ekonomi digital dinilai dapat menjadi kunci pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia, saat perkembangan teknologi informasi sangat pesat. Hal ini terlihat dengan setengah penduduk Indonesia yang berusia di bawah 30 tahun sangat familiar dengan teknologi.

(Baca Juga: BI Ungkap Potensi Keuangan Inklusif di Depan Ratu Maxima)

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Erwin Riyanto mengatakan, ekonomi dan keuangan digital juga dapat membuka kesempatan pengembangan keuangan inklusif. Dalam seminar “Digital Economy and Business for High Economic Growth”, di Yogyakarta, dia menyampaikan berbagai potensi ekonomi dan keuangan digital, seperti efisiensi dan produktivitas yang meningkat.

"Meskipun demikian, ekonomi dan keuangan inklusif memerlukan peningkatan perlindungan konsumen serta sistem keuangan yang stabil," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (7/9/2016).

Untuk itu, Bank Indonesia telah dan akan terus melakukan kajian mengenai berbagai kesempatan dan risiko terkait ekonomi digital. Kajian tersebut sangat penting, mengingat perkembangan teknologi yang menyebabkan penggunaan ekonomi digital menjadi tak terhindarkan.

Dalam seminar, diangkat pula masukan, gagasan, maupun kritikan terhadap ekonomi digital dari berbagai kalangan yang berbeda: akademisi, pemerintah dan regulator, serta praktisi industri.

Bertindak sebagai pembicara seminar adalah Prof. Jonathan Liebenau (Professor in Digital Economics and Business, LSE), Jungwook Lim (Director of Startup Alliance), Eddiwan Danusaputro (CEO Mandiri Capital Indonesia), Adrian Asharyanto Gunadi (Chairman Inventree), Eni V. Panggabean PhD (Executive Director, Payment Policy & Oversight Dept, Bank Indonesia) serta Stanislaus Tandelilin (CEO Sale Stock).

Pelaksanaan seminar kali ini diharapkan dapat menghasilkan pemahaman yang lebih tinggi terhadap pengembangan ekonomi digital di Indonesia, serta rekomendasi kebijakan terkait ekonomi dan keuangan inklusif.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9048 seconds (0.1#10.140)