HT: Ekonomi Indonesia Masih Akan Ditopang Sektor Konsumsi
A
A
A
SOLO - CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) menilai, dalam pandangan profesionalnya, kondisi perekonomian dalam negeri ke depan masih tetap akan kurang baik.
Pertumbuhan ekonomi masih ada namun kontribusinya di bidang konsumsi. Terlebih separuh dari penduduk Indonesia berusia di bawah 30 tahun, dan ditopang dengan tingkat produktivitas yang kurang baik.
"Jadi ekonomi kita akan ditopang konsumsi. Penerimaan negara pas pasan, jadi jangan harap ada banyak proyek sebagaimana yang dicanangkan seperti dua tahun lalu," kata HT saat menjadi pembicara dalam silaturahmi dan dialog kebangsaan dengan pengusaha Soloraya di Diamond Solo Convention Center, Kota Solo, Rabu (7/9/2016) malam.
Sehingga, ke depan mau tidak mau akan diwarnai dengan adanya utang luar negeri, sebab kekurangan tidak bisa didiamkan. Proyek yang sudah terlanjur berjalan harus dibayar dan utang menjadi pilihan.
Dia berpesan bagi dunia usaha agar jangan terlalu ambisius, dan agresif di saat seperti ini. "Saya bisa saja salah dan mudahan saya salah. Tapi kalau dilihat data data statistik, saya melihat 2-3 tahun ke depan bagi dunia usaha tidak mudah hampir di segala bidang," ungkapnya.
Mereka yang paling terkena dampaknya adalah pengusaha pengusaha di luar pulau Jawa. Kondisi nasional berdampak terhadap semuanya, termasuk komoditas juga lagi turun. Dari hasil keliling ke berbagai daerah, HT mendapati dampak perekonomian yang lesu mulai terasa di luar pulau Jawa.
Kasus drop out anak sekolah mulai terjadi karena orang tuanya tidak bisa membiayai. Namun, di pulau Jawa memang belum terasa. "Dana BOS (biaya operasional sekolah) hanya untuk uang sekolah. Tapi uang saku, transport, dan seragam kan membayar sendiri," papar Ketua Umum Partai Perindo ini.
Pertumbuhan ekonomi masih ada namun kontribusinya di bidang konsumsi. Terlebih separuh dari penduduk Indonesia berusia di bawah 30 tahun, dan ditopang dengan tingkat produktivitas yang kurang baik.
"Jadi ekonomi kita akan ditopang konsumsi. Penerimaan negara pas pasan, jadi jangan harap ada banyak proyek sebagaimana yang dicanangkan seperti dua tahun lalu," kata HT saat menjadi pembicara dalam silaturahmi dan dialog kebangsaan dengan pengusaha Soloraya di Diamond Solo Convention Center, Kota Solo, Rabu (7/9/2016) malam.
Sehingga, ke depan mau tidak mau akan diwarnai dengan adanya utang luar negeri, sebab kekurangan tidak bisa didiamkan. Proyek yang sudah terlanjur berjalan harus dibayar dan utang menjadi pilihan.
Dia berpesan bagi dunia usaha agar jangan terlalu ambisius, dan agresif di saat seperti ini. "Saya bisa saja salah dan mudahan saya salah. Tapi kalau dilihat data data statistik, saya melihat 2-3 tahun ke depan bagi dunia usaha tidak mudah hampir di segala bidang," ungkapnya.
Mereka yang paling terkena dampaknya adalah pengusaha pengusaha di luar pulau Jawa. Kondisi nasional berdampak terhadap semuanya, termasuk komoditas juga lagi turun. Dari hasil keliling ke berbagai daerah, HT mendapati dampak perekonomian yang lesu mulai terasa di luar pulau Jawa.
Kasus drop out anak sekolah mulai terjadi karena orang tuanya tidak bisa membiayai. Namun, di pulau Jawa memang belum terasa. "Dana BOS (biaya operasional sekolah) hanya untuk uang sekolah. Tapi uang saku, transport, dan seragam kan membayar sendiri," papar Ketua Umum Partai Perindo ini.
(izz)