Gali Potensi Daerah untuk Pemerataan Ekonomi
A
A
A
JAKARTA - Potensi daerah perlu digali dan dikembangkan sebagai upaya pemerataan ekonomi. Hal itu diungkapkan CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) saat memimpin Rakornas MNC Sky Vision (MSKY) di Jakarta, Kamis (8/9/2016).
“Setiap daerah harus dicari kekuatannya, lalu berikan perlakuan khusus agar masyarakatnya bisa tumbuh, ekonomi daerah itu tumbuh,” ujarnya.
Selama ini, kata HT, pertumbuhan ekonomi terpusat di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Makassar, Denpasar. Dari 514 kabupaten/kota di Tanah Air, hanya sebagian kecil yang sudah terbangun. “Kesenjangan sosial makin lama makin mencolok. Pertumbuhan ekonomi dan tatanan masyarakat yang mapan hanya terkonsentrasi di kota-kota besar,” katanya.
Bila setiap daerah dibangun sesuai potensinya, dia yakin pertumbuhannya bisa lebih pesat. Kesejahteraan akan dirasakan semua lapisan masyarakat, dan pembangunan daerah bisa merata.
“Masyarakat di daerah harus dibangun kesejahteraannya, konsekuensinya daerah tumbuh akan lebih cepat daripada kota-kota besar sehingga terjadi pemerataan di Indonesia,” tuturnya.
Menurut HT, strategi itu yang diterapkan negara-negara maju, seperti Amerika Serikat dan China. Mereka melakukan pemerataan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan antar daerah sebelum menganut liberalisme atau masuk ke pasar bebas. “Semua negara yang maju hari ini mengalami evolusi seperti itu. Sebelum terbuka ekonominya, mereka melakukan pemerataan,” ungkapnya.
Hal berbeda diterapkan India, Akibatnya, pertumbuhan ekonomi hanya terjadi di New Delhi, Mumbai dan beberapa kota lain. Sementara masyarakat di daerah lainnya tertinggal. “Ke depan, Indonesia mau tidak mau harus mengubah strategi,” tegas HT.
“Setiap daerah harus dicari kekuatannya, lalu berikan perlakuan khusus agar masyarakatnya bisa tumbuh, ekonomi daerah itu tumbuh,” ujarnya.
Selama ini, kata HT, pertumbuhan ekonomi terpusat di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Makassar, Denpasar. Dari 514 kabupaten/kota di Tanah Air, hanya sebagian kecil yang sudah terbangun. “Kesenjangan sosial makin lama makin mencolok. Pertumbuhan ekonomi dan tatanan masyarakat yang mapan hanya terkonsentrasi di kota-kota besar,” katanya.
Bila setiap daerah dibangun sesuai potensinya, dia yakin pertumbuhannya bisa lebih pesat. Kesejahteraan akan dirasakan semua lapisan masyarakat, dan pembangunan daerah bisa merata.
“Masyarakat di daerah harus dibangun kesejahteraannya, konsekuensinya daerah tumbuh akan lebih cepat daripada kota-kota besar sehingga terjadi pemerataan di Indonesia,” tuturnya.
Menurut HT, strategi itu yang diterapkan negara-negara maju, seperti Amerika Serikat dan China. Mereka melakukan pemerataan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan antar daerah sebelum menganut liberalisme atau masuk ke pasar bebas. “Semua negara yang maju hari ini mengalami evolusi seperti itu. Sebelum terbuka ekonominya, mereka melakukan pemerataan,” ungkapnya.
Hal berbeda diterapkan India, Akibatnya, pertumbuhan ekonomi hanya terjadi di New Delhi, Mumbai dan beberapa kota lain. Sementara masyarakat di daerah lainnya tertinggal. “Ke depan, Indonesia mau tidak mau harus mengubah strategi,” tegas HT.
(dmd)