Sri Mulyani Akan Kembali Kaji Pelebaran Defisit APBNP 2016
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati berencana untuk kembali melebarkan defisit Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2016 di kisaran 2,5-2,7%, setelah sebelumnya sudah dipatok 2,35% atau senilai Rp296,7 triliun. Dia menerangkan hal tersebut masih harus dibahas lebih lanjut dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai defisit APBNP.
(Baca Juga: Defisit Anggaran 2016 Melebar Rp17 T dari APBN-P 2016)
Rencana pelebaran ini, lanjut dia akan disampaikan lebih lanjut pada rapat terbatas nanti siang di Istana kepresidenan. Lantaran hal itu dia belum mau berkomentar banyak soal pelebaran defisit tersebut saat ditemui di kantor Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian.
"Untuk defisit APBNP 2016, itu masih sesuai dengan apa yang dipresentasikan di kabinet dan dewan. Kalaupun ada inisiatif untuk melebar, saya belum bisa bicara banyak. Itu masalahnya, saya mau lapor dulu ya ke Presiden (Jokowi) nanti," kata Sri Mulyani di Jakarta, Jumat (16/9/2016).
Setelah dibicarakan dengan presiden, menurutnya tentu hal itu akan dibawa kembali ke DPR bersama komisi dan badan anggaran. Berikut dengan asumsi makro di tahun depan yang saat ini masih menjadi diskusi di meja dewan tersebut.
"Sama, masih dibahas dengan DPR komisi maupun banggar, nanti akan disepakati asumsi makro apa postur dan angka akhirnya, termasuk defisit yang tadi ditanyakan. Ini masih proses pokoknya," tutup dia.
(Baca Juga: Defisit Anggaran 2016 Melebar Rp17 T dari APBN-P 2016)
Rencana pelebaran ini, lanjut dia akan disampaikan lebih lanjut pada rapat terbatas nanti siang di Istana kepresidenan. Lantaran hal itu dia belum mau berkomentar banyak soal pelebaran defisit tersebut saat ditemui di kantor Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian.
"Untuk defisit APBNP 2016, itu masih sesuai dengan apa yang dipresentasikan di kabinet dan dewan. Kalaupun ada inisiatif untuk melebar, saya belum bisa bicara banyak. Itu masalahnya, saya mau lapor dulu ya ke Presiden (Jokowi) nanti," kata Sri Mulyani di Jakarta, Jumat (16/9/2016).
Setelah dibicarakan dengan presiden, menurutnya tentu hal itu akan dibawa kembali ke DPR bersama komisi dan badan anggaran. Berikut dengan asumsi makro di tahun depan yang saat ini masih menjadi diskusi di meja dewan tersebut.
"Sama, masih dibahas dengan DPR komisi maupun banggar, nanti akan disepakati asumsi makro apa postur dan angka akhirnya, termasuk defisit yang tadi ditanyakan. Ini masih proses pokoknya," tutup dia.
(akr)