Kadin Berupaya Tingkatkan Daya Saing Industri dan Perdagangan

Selasa, 20 September 2016 - 11:10 WIB
Kadin Berupaya Tingkatkan Daya Saing Industri dan Perdagangan
Kadin Berupaya Tingkatkan Daya Saing Industri dan Perdagangan
A A A
JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia terus berupaya meningkatkan daya saing industri dan ekspor nasional. Hal ini untuk memperkuat struktur ekonomi yang masih menghadapi berbagai tekanan eksternal maupun tekanan internal.

(Baca: Kadin Sebut Indonesia Alami Gejala Deindustrialisasi)

Kadin mencatat ekonomi Indonesia belum sepenuhnya bebas dari perkembangan ekonomi global yang masih lemah. Pasalnya, perekonomian Amerika dan Eropa belum pulih, serta menurunnya pertumbuhan ekonomi di China.

Sementara untuk di dalam negeri, walaupun berbagai paket ekonomi sudah diluncurkan, namun manfaat dari pelaksanaannya masih belum bisa dirasakan sepenuhnya oleh dunia usaha.

"Tentunya kita harapkan iklim usaha dan investasi bisa terus mendorong usaha pengembangan industri nasional. Iklim investasi yang kondusif melalui pelaksanaan secara penuh dari kebijakan deregulasi dan debirokratisasi sangat didambakan para pelaku usaha bidang industri dan perdagangan," ungkap Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roeslani dalam sambutannya di Rakornas Kadin di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (20/9/2016).

Menurunnya kinerja ekspor dan melebarnya defisit neraca transaksi berjalan menjadi sinyal adanya penurunan peran industri dalam perekonomian secara umum.

"Di sini, pemerintah harus segera menjalankan hilirisasi industri untuk menghasilkan produk bernilai tambah tinggi, memperkuat struktur industri, menyediakan lapangan kerja serta membangun daya saing dan produktivitas produk-produk dalam negeri supaya tidak kalah dengan produk asing," imbuh Rosan.

Indonesia, kata dia, harus memiliki industri primer yang kuat dan berdaya saing untuk menopang sektor jasa dan perdagangan yang terus tumbuh.

"Memang sangat disayangkan selama ini struktur ekspor industri nasional masih sangat berorientasi resource based dengan nilai tambah rendah. Yang diperlukan adalah penguatan strategi sektor industri dan dukungan kebijakan perdagangan," tutup dia.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4589 seconds (0.1#10.140)