Rupiah Pulang Makin Gagah 63 Poin.
A
A
A
JAKARTA - Sejalan dengan Indeks Harga Saham Gabungan, kurs rupiah terhadap dolar AS (USD) pada perdagangan di pasar spot juga menguat. Rupiah bertambah 63 poin atau 0,48% ke Rp13.074/USD pada Kamis (22/9/2016).
Pada pagi tadi, rupiah dibuka meningkat 47 poin atau 0,36% ke Rp13.090/USD. Sepanjang Kamis ini, rupiah diperdagangkan pada kisaran Rp13.048-Rp13.108/USD.
Data Yahoo Finance, Kamis (22/9), mata uang Garuda berakhir naik 50 poin atau 0,38% ke posisi Rp13.085/USD, setelah sebelumnya diperdagangkan di range Rp13.054-Rp13.135/USD.
Sumber Sindonews dari Limas pada Kamis (22/9) mencatat rupiah ditutup pada level Rp13.090, dimana pagi hari dibuka Rp13.097 per USD. Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia pada Kamis (22/9) mematok rupiah Rp13.098/USD, terapresiasi 50 poin dari Rp13.148/USD pada Rabu kemarin.
Penguatan rupiah dari sisi internal disinyalir seiring langkah Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yang melonggarkan kebijakan moneter. Pemangkasan BI 7 Days Repo Rate sebesar 25 basis poin dapat melancatkan pergerakan aset berdenominasi rupiah pada hari ini. Selain itu adalah pencapaian uang tebusan tax amnesty.
Dari faktor eksternal, paska pertemuan The Fed yang tidak menaikkan suku bunga telah melemahkan indeks USD. Melansir CNBC, Kamis (22/9), indeks USD jatuh terhadap sekeranjang mata uang ke level 95,410 per pukul 14:09 HK / SIN, alias lebih rendah dari 96,151 pada penutupan Rabu sore kemarin waktu Asia.
Melemahnya USD membuat yen Jepang naik setinggi 102,78, dan dolar Australia diperdagangkan naik 0,34% di posisi 0,7649 per USD.
Pada pagi tadi, rupiah dibuka meningkat 47 poin atau 0,36% ke Rp13.090/USD. Sepanjang Kamis ini, rupiah diperdagangkan pada kisaran Rp13.048-Rp13.108/USD.
Data Yahoo Finance, Kamis (22/9), mata uang Garuda berakhir naik 50 poin atau 0,38% ke posisi Rp13.085/USD, setelah sebelumnya diperdagangkan di range Rp13.054-Rp13.135/USD.
Sumber Sindonews dari Limas pada Kamis (22/9) mencatat rupiah ditutup pada level Rp13.090, dimana pagi hari dibuka Rp13.097 per USD. Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia pada Kamis (22/9) mematok rupiah Rp13.098/USD, terapresiasi 50 poin dari Rp13.148/USD pada Rabu kemarin.
Penguatan rupiah dari sisi internal disinyalir seiring langkah Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yang melonggarkan kebijakan moneter. Pemangkasan BI 7 Days Repo Rate sebesar 25 basis poin dapat melancatkan pergerakan aset berdenominasi rupiah pada hari ini. Selain itu adalah pencapaian uang tebusan tax amnesty.
Dari faktor eksternal, paska pertemuan The Fed yang tidak menaikkan suku bunga telah melemahkan indeks USD. Melansir CNBC, Kamis (22/9), indeks USD jatuh terhadap sekeranjang mata uang ke level 95,410 per pukul 14:09 HK / SIN, alias lebih rendah dari 96,151 pada penutupan Rabu sore kemarin waktu Asia.
Melemahnya USD membuat yen Jepang naik setinggi 102,78, dan dolar Australia diperdagangkan naik 0,34% di posisi 0,7649 per USD.
(ven)