Pertumbuhan Ekonomi RI Tak Sekuat Perkiraan BI

JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan III 2016 dinilai masih terjaga dengan baik, meskipun tidak sekuat perkiraan Bank Indonesia (BI) sebelumnya. Berbagai indikator rill diterangkan masih menunjukkan penguatan misalnya pada konsumsi rumah tangga. Sementara investasi nonbangunan terindikasi belum menunjukkan perbaikan yang signifikan.

Selain itu, minat investasi swasta diperkirakan masih belum kuat, sejalan dengan konsolidasi yang dilakukan oleh sektor korporasi sebagai respon pemintaan yang belum sepenuhnya pulih. "Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi untuk keseluruhan 2016 diperkirakan masih akan berada di kisaran 4,9 - 5,3% (yoy)," kata Gubernur BI Agus DW Martowardojo, Jakarta, Kamis (22/9/2016).

Sementara itu, stimulus fiskal diperkirakan olehnya masih terbatas sejalan dengan penyesuaian belanja pemerintah pada semester II 2016. Dari sisi eksternal, masih lemahnya ekonomi dan perdagangan dunia mengakibatkan perbaikan ekspor masih tertahan. "Namun meski kondisinya demikian, harga beberapa komoditas ekspor mulai menunjukkan perbaikan sampai saat ini," lanjut dia.

Bank Indonesia memandang berbagai langkah masih diperlukan untuk meningkatkan permintaan domestik, guna terus memperkuat momentum pertumbuhan ekonomi. ‎"Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah untuk tetap menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia di level stabil," pungkasnya.