BI Repo Rate Turun, Menko Darmin Lihat Ruang Pertumbuhan Kredit
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai, penurunan BI 7 Days Repo Rate menjadi 5% atau turun sebesar 25 basis poin, bisa memberikan ruang untuk pertumbuhan kredit. Pasalnya saat ini, pertumbuhan kredit di Indonesia sampai kuartal III 2016 masih lesu lantaran Bank Indonesia (BI) memandang, perbankan masih berhati-hati.
"Ini mengkonfirm perkembangan yang terjadi. Penurunan BI Seven days repo rate itu, dampak dan arahnya pasti kalau tingkat bunga turun itu mendorong pertumbuhan kredit," kata dia di Jakarta.
(Baca Juga: Bank Indonesia Turunkan BI Seven Days Repo Rate 25 Basis Poin)
Menurutnya ruang kesempatan BI untuk menurunkan suku bunga sangat panjang, hanya sebelumnya BI harus merubah BI rate menjadi 7-day repo rate. Namun jika ditanya berapa persen bakal mendorong, dia mengatakan, tidak mudah memprediksinya lantaran itu kebijakan jangka pendek.
"Tidak mudah memang. Intinya adalah penurunan reserve repo rate itu sesuai dengan kebutuhan yang ada dan perkembangan yang ada," imbuhnya.
(Baca Juga: BI Ungkap Penyebab Lesunya Pertumbuhan Kredit)
Darmin mengaku masih melihat situasi di dalam negeri yang saat ini sedang terjadi dan mengimbau untuk tidak terlalu risau kapan penurunan tersebut juga berdampak kepada sektor rill. "Jadi jangan terlalu risau deh dengan hitung-hitungan. Yang paling penting itu arahnya sudah bener belum," pungkasnya.
"Ini mengkonfirm perkembangan yang terjadi. Penurunan BI Seven days repo rate itu, dampak dan arahnya pasti kalau tingkat bunga turun itu mendorong pertumbuhan kredit," kata dia di Jakarta.
(Baca Juga: Bank Indonesia Turunkan BI Seven Days Repo Rate 25 Basis Poin)
Menurutnya ruang kesempatan BI untuk menurunkan suku bunga sangat panjang, hanya sebelumnya BI harus merubah BI rate menjadi 7-day repo rate. Namun jika ditanya berapa persen bakal mendorong, dia mengatakan, tidak mudah memprediksinya lantaran itu kebijakan jangka pendek.
"Tidak mudah memang. Intinya adalah penurunan reserve repo rate itu sesuai dengan kebutuhan yang ada dan perkembangan yang ada," imbuhnya.
(Baca Juga: BI Ungkap Penyebab Lesunya Pertumbuhan Kredit)
Darmin mengaku masih melihat situasi di dalam negeri yang saat ini sedang terjadi dan mengimbau untuk tidak terlalu risau kapan penurunan tersebut juga berdampak kepada sektor rill. "Jadi jangan terlalu risau deh dengan hitung-hitungan. Yang paling penting itu arahnya sudah bener belum," pungkasnya.
(akr)